Kamis, 03 Januari 2019

Berhentilah Sejenak Lalu Berpikir!


02 January
“Whenever you find yourself in the side of majority. It is time to pause and reflect”

“Jika anda menemukan diri anda berada di antara orang kebanyakan, itulah saatnya anda berhenti sejenak dan berpikir”

Tuhan menciptakan kita sebagai salah satu mahluk yang paling sempurna yang ada di dunia ini. Saya ingin mengajak anda bereksperiemen sejenak dengan hal berikut ini. Untuk beberapa menit kedepan saya ingin anda sepenuhnya berkonsentrasi terhadap instruksi berikut ini.

Think! Coba perhatikan bagaimana otak dan pikiran anda bekerja saat ini. Berhenti sejenak. Bagaimana ia membawa anda ke berbagai ide, memori, gagasan dan pemikiran yang melompat-lompat dengan liar dan sulit untuk dikendalikan. Saat anda melakukan latihan ini, muncul kegelisahan untuk segera melanjutkan membaca tulisan saya. Jangan, saya hanya meminta anda berhenti sejenak total dari segala aktifitas anda.

Kemudian, pejamkan mata anda, rasakan darah mengalir dalam setiap kujur tubuh anda, dimulai dari ujung jari kaki anda, mengalir melalui kaki anda, melalui bagian perut, dada, leher, sampai ke kepala anda. Rasakan setiap embusan nafas yang anda ambil, tarik, keluarkan. Betapa menakjubkan bukan?

Ada satu bagian penitng yang bisa anda kenali sejenak, NURANI. Panggilan hati anda yang memanggil-manggil melalui jiwa anda, mengatakan sesuatu kepada anda tentang apa yang benar, apa yang salah, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Alam bawah sadar anda.
Pada dasarnya semua bagian tubuh biologis kita memiliki kesamaan persis. Kita mempunyai DNA, jantung, hati, kaki, tangan, otak dan lainnya. Tapi suara-suara dalam diri kita juga memiliki kesamaan, ia selalu memanggil-manggil kita untuk melakukan suatu tugas besar yang telah dititipkan sang Pencipta. Itulah suara bathin dan nurani anda.

Kehidupan kita memberikan banyak sekali tantangan untuk kita bisa mewujudkan apa yang disuarakan oleh nurani tersebut. Dan sayangnya, nurani tersebut selalu bertentangan dengan tindakan kita. Bukannya tunduk, mengikhlaskan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada suara tersebut, kita malah berperilaku secara reaktif. Melemparkan kehidupan kita kedalam hari-hari dan rutinitas yang biasa.

Kita punya nurani, kehendak dan kemampuan untuk berhenti sejenak. Untuk secara sadar memikirkan tindakan apa yang akan kita ambil dan mengetahui konsekuensi dari setiap tindakan yang kita ambil.

Di saat kebanyakan orang masih tertidur lelap dengan nyenyak di pagi buta, kita sebaiknya berhenti sejenak dan mengambil jalan yang berbeda, memaksakan diri untuk bangun jam empat pagi, berdo’a, berolahraga, dan mulai mengerjakan pekerjaan penting.

Di saat kebanyakan orang-orang menghabiskan waktu melakukan hal yang tidak produktif, kita sebaiknya berhenti dan mengambil jalan yang berbeda, jalan bekerja dan menghasilkan.

Di saat kebanyakan orang-orang saat mendapatkan uang, mereka langsung membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, kita sebaiknya berhenti sejenak dan mengambil jalan yang berbeda, menyisihkan dan menginvestasikan.

Di saat kebanyakan orang-orang bangga dengan pekerjaan dan jabatan mereka lalu lupa meningkatkan diri, kita sebaiknya berhenti sejenak dan mengambil jalan yang berbeda, selalu belajar, mengupgrade diri dan meningkatkan keahlian.

Di saat kebanyakan orang hanya menginginkan mengambil jalan pintas dan jalan bermalas-malasan, kita sebaiknya berhenti sejenak dan mengambil jalan yang berbeda, kita melanjutkan bekerja keras dan berikhtiar.

Di saat kebanyakan orang-orang takut kepada pekerjaan dan atasannya lantas melupakan sholat, kita sebaiknya berhenti sejenak dan mengambil jalan yang berbeda, kita berdiri tegak dan kokoh dan melaksanakan sholat.

Di saat kebanyakan orang setelah kaya tergoda untuk bermain perempuan dan mengkhianati pernikahannya, kita sebaiknya berhenti sejenak dan mengambil jalan yang berbeda, tetap setia kepada pasangan kita.

Di saat kebanyakan orang mulai menjalani hidup individualistis, kita sebaiknya berhenti sejenak dan mengambil jalan yang berbeda, mengajak orang lain untuk bersinergi dan saling membantu.

Nurani itu selalu memanggil kita untuk melakukan yang benar. Bukan jalan pintas, tapi jalan yang jarang dilalui banyak orang. Hakikat kita sama, namun setiap tindakan kecil yang kita lakukan setiap hari, itulah yang menjadi pembeda. Pilihan dari setiap keputusan konsisten yang kita ambil setiap hari itulah yang menciptakan perbedaan.

Tidak akan ada yang berubah pada diri anda, anda tetaplah anda. Namun, bagaimana lima tahun kemudian? Sepuluh tahun kemudian? Berhentilah sejenak. Think.

Kapan waktu terbaik menanam pohon? Tiga puluh tahun lalu? Lalu bagaimana jika tiga puluh tahun lalu itu sudah terlewati? Sekarang lah waktu terbaik menanamnya.

Rabu, 02 Januari 2019

Menguji Kehidupan Anda


1 January
“An unexamined life is not worth living”
“Hidup yang tidak teruji, tidak layak untuk dijalani”

Buya Hamka merupakan sosok ulama besar. Ia pernah mengatakan, hidup jika sekedar hidup, babi di hutan juga hidup, kerja jika sekedar kerja, kera di hutan juga bekerja. Betapa dalam pemikiran beliau sangat memahami betul mengenai makna kehidupan yang penuh misteri ini. Jangan pertanyakan siapa Tuhan dan kenapa anda dilahirkan dalam keadaan penuh tantangan dan rintangan.

Dalam pengalaman pribadi, saya menemukan bahwa betapa faktor keberuntungan itu ada dalam hidup ini. Dan anda tidak bisa merengek meminta keadilan. Tentang kenapa dia atau orang lain begitu sangat beruntung dan diberkati. Kenapa wajahnya lebih tampan dan cantik? Kenapa ia begitu mudahnya menjalani kehidupan hanya karena mendapatkan warisan? Kenapa ia beruntung mendapatkan pria itu? Kenapa ia mendapatkan pekerjaan di tempat yang lebih baik? Percayalah sahabat, anda hanya melihat permukaan yang tampak di luar.

Saya ingat betul bagaimana saya berangkat menuju Jakarta hanya dengan beberapa lembar baju, satu lembar ijazah, satu buah sajadah dan sebuah gitar jelek di tahun 2005. Tinggal dengan menumpang teman saya yang bekerja sebagai buruh bangunan di daerah kumuh Jiung, Kemayoran, yang terbuat dari beberapa bagian triplek rapuh. Tersesat, tanpa tahu jalan, hanya untuk mengikuti pelatihan orientasi sebagai karyawan di sebuah perusahaan penerbanagan dengan gajji hanya Rp.1.250.000,-. Keadaan di sekitar saya boleh begitu kumuh, kusut, kotor dan mengkhawatirkan, namun, pikiran saya tidak boleh kecil dan kumuh. Pikiran anda harus besar. Untuk apa? Untuk menjalani ujian kehidupan tersebut. Lalu bagaimana anda merawat dan menjaga pikiran anda? Dengan membaca para pemikir besar. Itulah alat anda mengarungi kehidupan yang keras ini. Pikiran anda. Dan jika anda tidak memiliki keberuntungan, anda harus mencarinya dengan membaca dan menerapkan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.

Jujur, saya mungkin tidak seberuntung anda. Anak ketujuh dari tujuh bersaudara, kedua orang tua hanyalah sebagai petani di sebuah pedesaan kecil di kabupaten Cianjur. Sudah tahu saya dilahirkan tidak terlalu beruntung dalam keadaan ekonomi, saya menambah kerumitan dengan berperilaku kotor dan penuh kesombongan. Maka, hal itu semakin memperburuk keadaan dalam tahun-tahun yang saya jalani. Atas nama kesombongan dan hidup kebanyakan gaya hanya karena sudah mendapatkan penghasilan, semua membawa kehancuran dan keterpurukan. Puncaknya adalah ketika takdir pernikahan datang di akhir tahun 2012 di saat usia saya dua puluh sembilan. Saya tidak memiliki apa-apa sama sekali setelah bekerja selama tujuh tahun dengan penghasilan yang lumayan besar pada saat itu. Bagian yang paling menyedihkan adalah ketika saya harus mampir ke ATM dan meguras semua gaji yang baru masuk di hari-hari terakhir penyerahan uang bekal pesta pernikahan.

Ada juga puluhan kekecewaan dan kegagalan ketika saya masih muda, berjuang ingin tampak seperti orang lain pada umumnya. Mempunyai seorang pacar, jalan-jalan dan bermesara-mesraan. Panjang dan berliku. Dari semua perempuan yang didekati, hanya beberapa yang mau menerima cinta yang saya obral dan jual. Ini merupakan kenyataan pahit mengetahui bahwa anda bukanlah orang ganteng seperti kebanyakan.

Yang paling besar ujiannya adalah di saat saya mencoba menjalani berbagai macam bisnis dan usaha yang jika di total menghabiskan ratusan juta rupiah. Berbisnis rental play station, membuka warung nasi bebek, membuka usaha jamur merang dengan modal puluhan juta dan nyaris tidak ada yang kembali dari modal tersebut, semua merupakan hasil dari sebuah gagasan bahwa HIDUP YANG TIDAK TERUJI, TIDAK LAYAK UNTUK DIHIDUPI. Ratusan interview dan lamaran hanya untuk mengejar cita-cita menjadi seorang trainer, menciptakan stress, frustasi dan kegagalan, semua menjadi warna yang indah untuk dikenang ke belakang.

Oleh karena itu, jangan berkecil hati. Jangan mengeluh, jangan pertanyakan kenapa Tuhan menempatkan diri anda. Lingkungan anda boleh begitu kecil dan kumuh, tapi PIKIRAN anda lah yang akan menentukan apakah anda bisa keluar dari keadaan tersebut. Inilah kebenaran yang sangat memberikan kejelasan. Dunia anda, realitas anda, diciptakan oleh pikiran anda. Pikiran anda membentuk perilaku anda.

Setalah kesulitan, pasti ada kemudahan. Saya tidak tahu apakah Tuhan sedang menguji anda atau tidak. Tapi kembali lagi kepada apa yang Plato tuliskan ribuan tahun lalu. Hidup itu harus menyala, jangan sekedar hidup, makan, minum, tidur. You need chaos in your life to give birth for a dancing star. Harus ada kepahitan agar anda menemukan manis. Harus ada kegelisahan agar anda menemukan kedamaian.

Apa yang bisa anda lakukan hari ini?
Refleksikan sejenak seluruh pengalaman buruk di masa lalu anda. Bagaimana pengalaman tersebut membentuk jati diri anda yang sesungguhnya. Lihatlah keberhasilan-keberhasilan anda di masa lalu. Ingat dan hitunglah berkat yang Tuhan telah berikan. Ingat ketika anda berjuang untuk lulus kuliah, menjalani beratnya masa-masa sekolah dan kuliah. Ingat bagaimana perjuangan anda mencari pekerjaan pertama kali, menemui klien, mencicil rumah, menjemput kekasih anda yang sekarang menjadi isteri anda. Lihatlah semua itu. Betapa semua pengalaman pahit tersebut yang membentuk jati diri anda yang sesungguhnya. Pencapaian anda tidak akan setinggi kejatuhan dan kepahitan yang telah anda alami dan rasakan.
Oleh karena itu, lipatgandakan kegagalan dan kesakitan anda. Taklukkan diri anda, disiplinkan diri anda. Iron will. Mental, kekuatan, ketabahan, keikhlasan.
Ingat, hidup yang tidak diuji, tidak layak untuk dijalani.