Jumat, 27 Januari 2017

Perbedaan Gadis Yang Anda Pacari Dengan Gadis Yang Anda Nikahi,

Image result for marriage

"Cinta adalah salah satu penyakit kelainan jiwa yang bisa disembuhkan oleh sebuah pernikahan"

Tulisan ini saya dedikasikan untuk isteri saya dan pernikahan kami yang baru saja merayakan anniversary tanggal 24 Januari kemarin. Sudah empat tahun lebih kami hidup bersama, melalui banyak suka dan duka, konflik, perbedaan pendapat dan banyak hal lainnya.

Tulisan ini saya dedikasikan juga untuk anda yang mungkin sebentar lagi akan menikah dan membutuhkan keyakinan tambahan maupun anda para pria yang masih bingung dalam menentukan calon isteri anda.

Perbedaan gadis yang anda pacari dengan gadis yang anda nikahi:

1.
Gadis yang anda pacari: Biasanya tidak mau atau menolak bertemu keluarga anda maupun sahabat-sahabat anda. Yang dia inginkan hanyalah anda sepenuhnya selalu ada untuk dirinya.

Gadis yang anda nikahi: Selalu ingin tahu tentang anda dan keluarga anda, orang tua anda. Gadis ini tahu, tanpa kehadiran keluarga anda, anda bukanlah siapa-siapa.

2.
Gadis yang anda pacari: Selalu gelisah dan khwatir tentang penampilan dan aksesoris yang ia pakai, rambut dan warna cat kukunya maupun akun social media, ia ingin terlihat cantik di mata teman-temannya maupun rekan-rekannya. Kecantikan fisik sangatlah penting baginya.

Gadis yang anda nikahi: Tidak terlalu khawatir tentang penampilan, cat kuku dan sebagainya. Namun, dia khawatir jika tidak terlihat cantik di hadapan anda. Dia fokus kedalam kecantikan internal dan karakternya untuk menjadi orang yang senantiasa mendukung anda.

3.
Gadis yang anda pacari: Hanya peduli dan fokus akan karir dan pekerjaannya serta impian-impian pribadinya. Dia hanya peduli akan masa depan dan cita-citanya.

Gadis yang anda nikahi: Sangat peduli tidak hanya karir dan impiannya namun juga akan karir dan cita-cita anda. Dia tahu dan yakin kepada anda dan mimpi-mimpi anda, berdua anda membangun rencana jelas bagaimana mencapai ke arah sana.

4.
Gadis yang anda pacari: Sangat mementingkan kondisi keuangan anda, bahkan dia berharap apa yang ia berikan bisa anda berikan kembali sebagai timbal balik

Gadis yang anda nikahi: Ingin bersama anda membangun kekuatan finansial bersama. Saat ia memberi, ia tidak mengharapkan apa-apa sebagai timbal balik.

5.
Gadis yang anda pacari: Takut dan tidak memiliki keberanian untuk menceritakan rahasia-rahasia buruk maupun hal-hal buruk yang ia miliki atau alami untuk diceritakan kepada anda.

Gadis yang anda nikahi: Akan berbagi dengan anda tentang rahasia dan keburukannya yang terdalam, untuk bersikap terbuka, walaupun hal itu akan beresiko membuatnya kehilangan anda

6.
Gadis yang anda pacari: Tidak tertarik membicarakan pernikahan, tidak tertarik berbicara tentang membangun sebuah keluarga, anak-anak (walaupun ia mengiginkannya suatu hari) baginya hal itu bukanlah prioritas

Gadis yang anda nikahi: Antusias dan tertarik ketika berdskusi tentang masa depan dan sebuah rencana pernihakan serta impian membangun sebuah keluarga dan memiliki beberapa anak dari pernikahan anda.

7.
Gadis yang anda pacari: Senantiasa menunjukkan keseksian, bagian-bagian tubuhnya di depan umum dan bangga dikagumi orang lain karena keseksiannya tersebut.

Gadis yang anda nikahi: Berusaha seminimal mungkin menghindari mengumbar bagian-bagian tubuh dan kecantikannya di depan umum dan menyimpannya serta menunjukkannya hanya untuk anda kelak.

8.
Gadis yang anda pacari: Tidak peduli dan tidak mau tahu tentang apa makanan favorit anda, apalagi berusaha belajar bagaimana memasaknya.

Gadis yang anda nikahi: Tidak hanya belajar memasak, namun belajar membuat makanan favorit anda sebaik mungkin

9.
Gadis yang anda pacari: Selalu gelisah dan memikirkan berapa lama anda akan selalu ada di sampingnya, ia sangat tergantung kepada anda

Gadis yang anda nikahi: Tidak terlalu memikirkan berapa lama waktu akan ia habiskan bersama anda, atau berapa lama anda akan hidup bersamanya, karena ia sudah memiliki tujuan pasti bahwa selamanya ia akan menemani anda dan mempunyai tujuan jelas dalam sebuah keluarga dan pernikahan. Ia sangat mempercayai anda.

10.
Gadis yang anda pacari: Selalu tergantung dan mengharapkan perhatian anda

Gadis yang anda nikahi: Mandiri, dan secara berimbang memberikan perhatian untuk anda


Semoga tulisan saya bisa memberikan anda insight/inspirasi tentang keputusan anda memilih wanita mana yang akan anda nikahi.

Rabu, 25 Januari 2017

PROGRAM KURSUS UNTUK PENCARI KERJA

Beberapa fakta penting untuk para mahasiswa dan pencari kerja,

1. Ada banyak permintaan kebutuhan karyawan, namun hanya sedikit yang memenuhi kualifikasi

2. 80% karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka dan mengharapkan pekerjaan yang lebih baik

3. Terdapat 7,3jt pengangguran di Indonesia di akhir tahun 2016 dan diprediksi akan meningkat seiring dengan dibukanya MEA, dibutuhkan kompetensi dan keahlian khusus di masing-masing pekerjaan

4. Banyak karyawan setiap bulan hanya mengandalkan gaji dan kesulitan mengelola keuangan sehingga tidak mampu membangun kondisi keuangan yang baik

5. Keahlian komunikasi (bahasa asing), teknologi informasi, bahasa dan skill khusus menjadi alasan utama kenapa masih banyak angka pengangguran

Bergabunglah dengan kursus kami di Al Husna Institute. Melalui program khusus yang dirancang oleh pakar karir dan pengembangan diri anda akan belajar dan mendapatkan,

1. Teknik dan strategi mendapatkan pekerjaan impian anda dengan cepat

2. Bagaimana mengenal potensi diri, menemukan pilihan karir yang tepat sesuai kepribadian

3. Membuat CV yang memukau, teknik wawancara hebat dan meningkatkan peluang diterima bekerja

4. Mengoptimalkan penghasilan bulanan untuk membangun fondasi dasar pengelolaan keuangan anda

JAMINAN:
Uang kursus kembali jka tidak mendapatkan kerja.

Tertarik untuk melakukan perubahan, hubungi Al Husna Institute, Jalan Meruya Utara No.4, Kembangan, Jakarta Barat Tlp. 021 5864677

Informasi lebih detail bisa menghubungi saya sebagai trainer dan coach program ini melalui telepon atau whatssap
08111 2233 72

*Tersedia program elearning, ecourse dan webinar bagi peserta di luar kota


Kamis, 05 Januari 2017

Akar Dari Setiap Penderitaan Anda

Image result for letting go


"You dont drown by faling in to the water. You drown by staying there"

"Anda tidak tenggelam dikarenakan anda jatuh kedalam air. Anda tenggelam dikarenakan anda diam di dalam air tersebut"

623 Tahun sebelum masehi, lahir seorang anak lelaki dari pasangan Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya Dewi. Sang anak hidup dan tumbuh di lingkungan yang serba ada, dilayani oleh para pelayan-pelayaan kerajaan. Makanan, pakaian dan semua kebutuhan tersedia.

Semasa kecil, Pangeran Siddhartha hidup dalam kemewahan dan dirawat oleh para pengasuh sebaik mungkin. Seluruh pengiringnya muda-muda, berpenampilan menarik, cantik, tampan, dan berbadan lengkap. Jika ada yang sakit, maka orang itu tidak diijinkan tinggal di istana dan akan digantikan oleh orang lain. Sang pangeran di kenakan beraneka ragam perhiasan, kalung bunga, minyak wangi dan pernak-pernik yang semerbak.

Selama 10 tahun lamanya Pangeran Siddharta hidup dalam kesenangan duniawi. Pergolakan batin Pangeran Siddharta berjalan terus sampai berusia 29 tahun, tepat pada saat putra tunggalnya lahir. Pada suatu malam, Pangeran Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istananya dan dengan ditemani oleh kusirnya, Channa. Tekadnya telah bulat untuk melakukan Pelepasan Agung dengan menjalani hidup suci sebagai pertapa.

Apa yang ia lihat di luar sungguh mencengangkan hatinya, ia melihat banyak penderitaan dan rasa sakit yang dia lihat pada diri orang tua, orang yang sakit, kehilangan, kelaparan dan kemiskinan. Semuanya memunculkan banyak pertanyaan di kepalanya, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk mencari jawaban atas segala permasalahan yang ada. Ia akhirnya memutuskan untuk mencari jawaban melalui meditasi di bawah sebuah pohon yang hingga akhirnya ia dikenal dengan nama Buddha.

Saya seorang muslim, tapi saya tertarik membaca biografi seorang Sidharta, sama halnya membaca dan mempelajari biografi orang-orang besar yang berpengaruh yang telah mempengaruhi kehidupan manusia generasi demi generasi. Terlepas apa keyakinan mereka, ada banyak hal positif dan berguna yang bisa kita ambil sebagai pelajaran.

Salah satu ajaran dan nasihat yang diajarkan oleh sang Budha adalah tentang sumber penderitaan yang dialami oleh setiap manusia. Menurutnya, semua penderitaan manusia yang dia rasakan disebabkan oleh karena ketidakmampuan kita untuk ‘melepaskan’ atau ‘merelakan’

Mari kita uji asumsi dari pernyataan tersebut,

1. Stress dan tertekan
Stress dan merasa tertekan adalah suatu kondisi alami yang dialami manusia di saat seseorang mengharapkan hasil yang berbeda namun kenyataan tampak berbeda. Seseorang menjadi begitu tertekan di saat ia tidak mampu ‘melepaskan’ ekspektasi atau harapan yang dalam kenyataan tidak bisa ia penuhi atau tidak terwujud.

2. Menunda-nunda
Pernahkah anda menunda-nunda? Entah itu anda ingin menabung, berbisnis, memulai sebuah diet, mendekati wanita impian anda? Coba anda pikirkan baik-baik apa penyebabnya. Jika anda jeli dan memikirkan lebih detail, anda akan menemukan bahwa penyebab anda menunda-nunda adalah karena anda takut. 

Anda ragu, anda berharap segalanya menjadi mudah. Dan, anda tidak mampu ‘melepaskan’ semua perasaan negatif tersebut. Jika saja anda mampu ‘melepaskan’ atau ‘merelakan’ ketakutan itu, maka bisa dibayangkan apa yang bisa anda selesaikan.

3. Marah, iri, kesal atau kecewa dengan orang lain
Anda pernah merasa kesal, kecewa, marah atau iri melihat orang lain? Atau hanya sebatas kesal karena perilaku mereka? Orang yang berperilaku tidak sesuai yang anda harapkan. Anda mengaharapkan mereka berperilaku seperti yang anda inginkan. Sekarang, bagaimana jika keinginan itu bisa anda ‘lepaskan’ atau ‘relakan’?

4. Rasa takut
Takut adalah sumber dari segala hal negatif yang mungkin terjadi. Dalam segala aspek kehidupan anda. Mendapatkan pekerjaan impian anda, memulai sebuah bisnis atau investasi, menikah, memulai diet, semuanya tidak akan pernah bisa dilaksanakan jika kita masih terikat dengan rasa takut. Ketidak mampuan kita melepaskan diri dari ketakutan itulah yang menjadi akar setiap masalah yang kita hadapi. Karena kita takut, akhirnya kita menundanya, mengatakan lain kali, karena takut kita tidak berani memulainya, karena takut kita masih berkutat di tempat yang sama.

Lalu, jika memang kita sudah menyadari dan mengetahui bahwa ketidakmampuan kita untuk ‘melepaskan’ adalah sumber dari segala permsalahan yang kita hadapi, bagaimana kita mengatasinya? Apakah bisa dipelajari dan dilatih?

BISA. Saya sudah melakukannya.

Walupun saya belumlah sempurna, namun ada banyak hal yang telah saya rasakan saat kita belajar menguasai keahlian tersebut. Ada banyak hal positif yang akan terjadi dalam kehidupan anda. Hidup anda akan berubah, perlahan demi perlahan. Melalui kebiasaan dan latihan.

Berlatih dan kuasai sekarang.

Ambil contoh sahabat saya sebut saja Mr.X. Mr.X saat ini  tengah mengerjakan sebuah thesis untuk program kuliahnya. Setiap bertemu saya, saya bertanya bagaimana kelanjutan thesisnya. Ia menjawab hal yang sama selama 3 bulan berturut-turut. Bahwa ia masih belum mengerjakannya. Menurut anda, apa yang menghalanginya untuk mulai menulis lembara pertama dari thesis yang sedang disusunnya?

Dalam benaknya, ia melihat sebuah tugas yang sangat berat. Sebuah thesis. Tumpukan kertas demi kertas, riset, penelitian, persetujuan dosen, data, mengetik, merapikan, meminta tandatangan, dll.Sebuah pekerjaan atau tugas yang sangat berat. Mr.X tidak yakin bisa mengerjakannya, ia kewalahan. Ia takut gagal. Ia takut akan kelelahan atau sakit, kelelahan dalam mengerjakannya. Ia takut tugas tersebut akan menghabiskan waktu dan tenaganya. Selamanya ia berpikir demikian sampai thesis itu tidak pernah selesai dibuatnya.

Darimana rasa takut yang Mr.X alami datang? Dari sebuah harapan, dari sebuah keinginan bahwa tugas seharusnya menjadi hal yang mudah. Bahwa thesisnya bisa dikerjakan dengan sempurna dan mendapat nilai yang bagus sehingga ia bisa menyelesaikan kuliahnya. Sedangkan hidup tidak demikian adanya.

Kita selalu berharap, dalam benak kita selalu ada gambaran tentang sebuah kondisi ideal di mana segala-galanya berlangsung baik, mudah, enak, nyaman. Itu manusiawi, kita selalu mencari jalan termudah dan tercepat. Namun, jika anda tidak mengambil tindakan dan menyadari bahwa tidak mungkin selamanya kita hidup dalam kondisi ideal sesuai keinginan kita, maka selamanya kita akan terjebak dalam masalah.

Ini semua terjadi dalam setiap aspek kehidupan kita,

1. Harapan akan jalanan yang bebas macet

2. Harapan akan suami/isteri berperilaku seperti yang kita inginkan

3. Harapan akan nilai ujian kuliah kita bagus

4. Harapan akan bisnis yang kita mulai menghasilkan uang yang banyak

5. Harapan akan atasan lebih mengerti dan menghargai pekerjaan kita

6. Harapan akan kita memiliki tubuh yang ideal, wajah yang tampan atau seksi dan sebagainya

Bagaimana jika sekarang anda berlatih mulai melepaskan harapan-harapan itu? Dalam artian bukan menjadi orang yang berpikiran negatif atau tanpa impian apa-apa. Namun, bagaimana jika anda melakukan saja apa yang sebaiknya anda lakukan tanpa mengharapkan hasil apapun.

Sudah alami bagi kita sebagai manusia, saat kita melakukan sesuatu, kita sudah membayangkan apa hasilnya. 

Bagaimana jika sekali ini saja anda lepaskan harapan itu?

Saat anda akan menegur atau mengajak kencan wanita itu, coba lepaskan harapan anda akan diterima atau ditolak. Lakukan saja tanpa mengharapkan apa-apa. Lakukan saja karena anda ingin melakukannya karena anda menyukai wanita itu.

Saat anda akan memulai sebuah investasi, lakukan saja dan lepaskan harapan bahwa kelak anda akan kaya raya. Lakukan saja karena anda merasa yakin itu adalah tindakan produktif dan penting yang harus anda ambil.

Saat anda ingin memulai olahraga, lakukan saja dan lepaskan harapan bahwa dalam waktu dekat anda akan menjadi orang yang seksi, dengan berat badan ideal. Lakukan saja.

Lepaskan.

Apa yang anda akan lepaskan saat ini?