"Saat engkau melakukan sesuatu, seringlah bertanya, jika aku melakukan hal ini, apakah aku merasa bahwa aku tidak akan bisa melakukannya lagi karena begitu singatnya waktu?"
Selama satu bulan ke belakang ini saya begitu disibukkan dengan menemani dan membantu Ibu saya untuk melakukan operasi pada penyakit kataraknya. Ia tidak lagi muda seperti dahulu, sudah tujuh puluh tahun dan semakin lemah.
Operasi yang kami hadapi tidak bisa dilakukan dengan mudah seperti operasi katara pada umumnya. Prosesnya begitu panjang dan penuh dengan cobaan dan rintangan dan sampai saat ini pun belum berhasil. Kondisi tubuh yang cukup kompleks dan tekanan darah yang selalu dalam kondisi tidak ideal selalu membuat operasi dibatalkan.
Dalam keadaan itu Ibu selalu mengeluh dan mengatakan bahwa ini sudah berakhir, ia ingin menyerah, ia sudah cukup lelah dengan proses yang harus kami jalani.
Namun tidak demikian dengan saya,
Sebuah usaha dikatakan gagal jika kita telah benar-benar berhenti mencobanya.
Dalam prosesnya juga saya memikirkan tentang satu hal yang benar-benar berharga yang bisa kita lakukan untuk kebaikan orang tua kita.
Sebagai salah satu orang yang paling kita sayangi, tentunya kita ingin selalu berbuat yang terbaik.
Dalam kenyataannya, karena kesibukan kita, terkadang kita melupakan hal itu,
Jika saat ini anda merasa begitu sibuk dan menghabiskan banyak waktu untuk mengejar sebuah 'kesuksesan', pikirkan lagi,
Apakah memang yang anda lakukan sudah tepat?
Apakah memang yang anda lakukan itu penting?
Jika anda melakukan sesuatu, apakah ada perasaan bahwa anda takut anda tidak akan pernah bisa melakukannya lagi?
Saat saya berkumpul dengan keluarga saya, bermain dengan anak saya, bercanda dengan isteri saya, dan berbuat suatu kebaikan, perasaan itu selalu muncul.
Apakah saya masih akan bisa melakukannya lagi?
Saya tidak tahu. Satu hal pasti adalah saya harus semakin banyak melakukan hal-hal tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu prioritas.
Hidup ini begitu singkat, lakukan hal yang benar-benar berarti dan bermakna, walaupun hal-hal kecil dan sederhana.
Selama satu bulan ke belakang ini saya begitu disibukkan dengan menemani dan membantu Ibu saya untuk melakukan operasi pada penyakit kataraknya. Ia tidak lagi muda seperti dahulu, sudah tujuh puluh tahun dan semakin lemah.
Operasi yang kami hadapi tidak bisa dilakukan dengan mudah seperti operasi katara pada umumnya. Prosesnya begitu panjang dan penuh dengan cobaan dan rintangan dan sampai saat ini pun belum berhasil. Kondisi tubuh yang cukup kompleks dan tekanan darah yang selalu dalam kondisi tidak ideal selalu membuat operasi dibatalkan.
Dalam keadaan itu Ibu selalu mengeluh dan mengatakan bahwa ini sudah berakhir, ia ingin menyerah, ia sudah cukup lelah dengan proses yang harus kami jalani.
Namun tidak demikian dengan saya,
Sebuah usaha dikatakan gagal jika kita telah benar-benar berhenti mencobanya.
Dalam prosesnya juga saya memikirkan tentang satu hal yang benar-benar berharga yang bisa kita lakukan untuk kebaikan orang tua kita.
Sebagai salah satu orang yang paling kita sayangi, tentunya kita ingin selalu berbuat yang terbaik.
Dalam kenyataannya, karena kesibukan kita, terkadang kita melupakan hal itu,
Jika saat ini anda merasa begitu sibuk dan menghabiskan banyak waktu untuk mengejar sebuah 'kesuksesan', pikirkan lagi,
Apakah memang yang anda lakukan sudah tepat?
Apakah memang yang anda lakukan itu penting?
Jika anda melakukan sesuatu, apakah ada perasaan bahwa anda takut anda tidak akan pernah bisa melakukannya lagi?
Saat saya berkumpul dengan keluarga saya, bermain dengan anak saya, bercanda dengan isteri saya, dan berbuat suatu kebaikan, perasaan itu selalu muncul.
Apakah saya masih akan bisa melakukannya lagi?
Saya tidak tahu. Satu hal pasti adalah saya harus semakin banyak melakukan hal-hal tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu prioritas.
Hidup ini begitu singkat, lakukan hal yang benar-benar berarti dan bermakna, walaupun hal-hal kecil dan sederhana.
