Rabu, 27 April 2016

Jalan Tercepat Menuju Bahagia


Malam tadi saya sangat menikmati sebuah film yang dipinjamkan oleh sahabat saya dalam format blue ray dengan resolusi terbaik. Saya menikmati film itu dengan berbaring di sebuah kasur yang sudah hampir 3 tahun lebih menemani saya dan isteri saya dalam pernikahan kami. (Kasur itu saya beli di hari kedua setelah pernikahan saya).

Pada saat saya menarik bantal, saya melihat bahwa kasur itu sudah tidak seperti dulu lagi ketika baru pertama kali dibuat. Ada beberapa sobekan kecil namun tidak terlihat karena ditutup seprei. Tapi bukan berarti tidak layak. Kondisinya masih cukup baik dan nyaman digunakan.

Lagipula, tidak akan ada orang yang menilai atau memberi komentar dan mengatakan bahwa kasur kami sudah jelek, karena kami hanya menggunakannya di kamar tidur. 

Terbesit rencana dan pikiran untuk mengganti dan membeli yang baru. Namun rencana itu saya tunda terus. Saya berpikir, kenapa harus diganti kalau masih layak dan baik digunakan? Bukankah saya akan mengeluarkan uang lebih untuk membeli yang baru? Dengan menunda pembelian tersebut, saya sadar, bahwa saya telah menghemat uang saya dan saya telah memilih jalan untuk merasa cukup dan bersyukur atas apa yang sudah saya miliki. Dan itu adalah JALAN TERMUDAH MENUJU KEBAHAGIAAN.

APAKAH YANG ANDA MILIKI SAAT INI LEBIH BAIK DARI YANG ANDA BAYANGKAN?

Merasa cukup dan bersyukur adalah salah satu kunci menuju kebahagiaan.

Lihatlah kehidupan anda saat ini dan apa yang anda miliki saat ini. Jangan berpura-pura dan bersyukur dengan cara yang palsu. 

Misalkan menghibur diri sendiri, “Tidak apa-apa saya bekerja di tempat yang sekarang. Walaupun gaji saya tidak sesuai UMR”. atau contoh membohongi diri anda yang lainnya yang sering anda katakan kepada anda tanpa anda sadari.

Jika anda lihat, tidak ada yang salah dengan menginginkan lebih. Tidak ada yang salah dengan menginginkan anda menjadi orang yang lebih baik, lebih sehat, lebih banyak uang dan sebagainya. Namun, sejenak saja, pertimbangkan untuk mensyukuri apa yang sudah anda miliki saat ini.

Kuncinya adalah anda harus mampu membedakan,

1. Apa saja yang memang perlu, anda butuhkan untuk ditingkatkan, diganti atau diperbaiki, dikarenakan memang anda betul-betul sangat membutuhkannya.

2. Apa saja yang memang anda sudah miliki namun anda tidak melihat atau belum melihat sisi baiknya.

Contoh,

1. Saya membutuhkan dan memerlukan penigkatan kompetensi saya dalam menjalankan profesi saya. (Saya harus selalu mengupgrade skill saya) dalam dunia personal development, meliputi netwroking skill, IT skill, dan marketing skill. SAYA MEMBUTUHKANNYA.

2. Saya sudah memiliki sebuah televisi untuk hiburan di rumah. Namun, saya belum perlu atau belum penting untuk menggantinya bahkan membelinya.

Jika anda lihat, kedua hal di atas adalah hal yang sangat berbeda.

Jika memang anda menginginkan smartphone terbaru dengan spesifikasi terupdate, sementara anda sudah memiliki smartphone yang bagus dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda, maka itu adalah hal yang berbeda dengan saat anda saat ini membutuhkan untuk bisa memiliki kondisi keuangan yang sehat. Anda harus bisa membedakannya.

Jadi sekali lagi, untuk menuju jalan termudah menuju kebahagiaan anda adalah dengan mengubah perspektif anda dari menginginkan lebih menjadi melihat lebih hal baik pada apa yang sudah anda miliki.

APAKAH ANDA MENGINGINKAN LEBIH? ATAU HANYA SEKEDAR LUPA AKAN APA YANG HEBAT YANG SUDAH ANDA MILIKI SAAT INI?

Dan ini berlaku untuk semua hal yang anda miliki..

Pekerjaan, barang-barang di rumah, gadget, buku, kendaraan, pakaian, alat-alat elektronik, dan sebagainya.

Perhatikan kembali bagaimana anda memandang diri anda, karena hanya dengan memandang dalam cara yang sedikit berbeda, hal itu akan berdampak sangat besar terhadap kualitas kebahagiaan anda.