Kamis, 27 Juni 2013

Bagaimana Menghadapi Kegagalan




"Saya bisa menerima kegagalan. Setiap orang pasti pernah gagal dalam beberapa hal. Tapi yang tidak bisa saya terima adalah jika jika saya tidak pernah mencoba" Michael Jordan
Kita semua pernah mengalami kegagalan dan kekecewaan.

Sebuah perasaan yang menyakitkan dan membekas dalam sanubari kita. Semuanya tampak begitu berat, sesak dan kelam. Sesuatu yang kita berusaha untuk abaikan, namun malah semakin bertambah berat. Perasaan tidak berdaya dan kehilangan keberanian. Perih, kesedihan, penyesalan dan kehancuran.

Terkadang membuat kita merasa ingin menangis dan meratapi betapa buruknya dan hancurnya kita. Kesepian dan ingin menyerah saja. Mengurung diri, merasa bahwa dunia dan kehidupan ini lebih baik berakhir saja. Namun justru hal itu tidaklah berguna sama sekali, karena kesedihan dan kekecewaan itu tidak pernah bisa hilang. Kecuali kita harus bangkit dan mengambil tindakan.

Kegagalan bisa sangat menyakitkan.

Terkadang orang melihat kita dari sisi yang berbeda. Bahwa kita sudah memiliki segalanya, seorang yang bahagia, tersenyum dan tampak baik-baik saja serta bisa menyelesaikan setiap masalah dalam hidup kita. Padahal tidak selalu demikian. Jauh dalam lubuk hati kita, kita merasa inferior, kecil, marah dan kecewa atas setiap upaya kita yang tak kunjung berhasil.

Dalam hal apa saja kita biasanya mengalami kegagalan dan kekecewaan?

Dalam Hal Membangun Kebiasaan Baru

1. Gagal Dalam Diet
Kita pernah mencoba diet, namun sepertinya hanya berlangsung beberapa hari saja. Ketika melihat banyaknya makanan dalam kulkas kita atau makanan yang disajikan di pertemuan sosial, kita gagal menguasai diri kita, hingga akhirnya kembali ke kebiasaan lama.

2. Berhenti Merokok (hal ini yang saya masih terus perjuangkan)
Kita sudah mencoba berbagai macam cara, mulai dari mengalihkan pikiran, berolahraga, mengkonsumsi permen sebagai pengganti, namun sepertinya hal itu tidak pernah berhasil, hingga menggunakan metode mengurangi secara perlahan-lahan.

3. Gagal Dalam Hal Mengelola Keuangan
Berapa kali kita membuat rencana dan komitmen setiap menjelang akhir bulan, menulis berapa yang harus kita sisihkan dan berkomitmen untuk mengurangi pergi ke tempat belanja, berhenti membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan sama sekali. Padahal kita tahu betul, bahwa salah satu cara agar kemakmuran bisa diraih adalah dengan cara mengeluarkan lebih sedikit daripada yang kita dapatkan.

4. Gagal Dalam Hal Menjalin Hubungan
Kita berusaha meyakinkan bahwa kita adalah orang yang menyayngi pasangan kita. Namun terkadang, kita kehilangan kesadaran dan kendali atas diri kita. Kita bersikap egois, membentak anak kita, isteri kita atau bersikap cuek terhadap isteri kita. Yang lebih menyedihkan, mereka yang sudah menikah pun, masih tergoda untuk melirik atau menggoda orang lain yang bukan pasangannya. Kita ingin menjadi ayah yang baik untuk anak kita, suami yang hebat untuk isteri kita. Isteri yang berbakti untuk suami kita, kekasih yang mengerti pasangan kita, namun ada saja hal yang memicu pertengkaran kita hingga menghancurkan hubungan indah tersebut hingga berkeping-keping.

5. Gagal Dalam Mengatasi Sikap Menunda-nunda
Banyak hal yang harus kita lakukan. Namun seolah-olah, kita tidak sanggup menjalaninya. Kita tahu mana yang harus kita lakukan, namun kita hanya mencobanya beberapa kali saja. Padahal kita sudah memiliki beberapa rencana petualangan yang sudah sangat kita idam-idamkan.

Begitu pula dalam rencana kita untuk melanjutkan kuliah, memulai usaha kecil-kecilan, berpetualang dan mengeksplorasi tempat baru. Semuanya kita tunda.

Kita senantiasa menunda-nunda apa yang seharusnya kita tahu harus lakukan. Dengan berbagai macam alasan dan dalih, kita menundanya agar esok atau lain kali bisa dikerjakan. Padahal kita hanya membohongi diri kita dan orang-orang di sekitar kita yang pada akhirnya tugas tersebut tidak pernah kita kerjakan. Pun demikian dalam pekerjaan kita. Kita selalu berpura-pura terlihat sibuk mengerjakan sesuatu, padahal hal itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang kita kerjakan.

6. Gagal Dalam Mengelola Waktu
Mengetahui bahwa banyak waktu kita buang dengan terus menerus menghabiskan waktu duduk bermalas-malasan, mengerjakan hal yang tidak produktif, membuka halaman internet, menghabiskan waktu demi waktu dengan membuka situs media sosial, melihat profil dan apa yang sedang dilakukan orang lain. Menonton televisi, gosip yang tidak berguna, hingga banyak mengerjakan hal tidak penting lainnya, sehingga terkadang kita melupakan apa yang penting bagi kita, Keluarga kita, bahkan orang yang ada di samping kita.

7. Dalam Hal Spiritual
Kita selalu lupa, bahwa kita adalah mahluk Tuhan yang diwajibkan untuk senantiasa bersyukur dan mendekat kepada-Nya, menyisihkan waktu beberapa saat dalam setiap nafas kehidupan kita untuk senantiasa mengingatNya.

Namun, karena alasan kesibukan kita, pekerjaan kita dan sebagainya, kita senantiasa lalai.

Untuk berkomitmen hidup berdasarkan nilai-nilai dalam agama yang kita anut. Kebaikan, cinta kasih, memaafkan dan tidak sedikitpun melupakan nikmat Tuhan.

Lalu apa yang harus kita lakukan saat kita dihadapkan pada sebuah kegagalan dan kekecewaan?

Ada beberapa hal sederhana yang bisa anda lakukan saat anda terpuruk dan mengalami kegagalan. Inilah yang sebaiknya kita lakukan:

1. Ambil Nafas Secara Perlahan
Hembuskan nafas anda perlahan-lahan dan rasakan setiap hembusannya dengan seksama. Tenangkan pikiran anda dan fokuskan kembali kepada hal positif. Anda akan menyadari bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya. Bernafas secara perlahan akan memberi anda cara pandang baru mengenai kegagalan. Bahwa sesungguhnya tidak ada kegagalan kecuali sebuah pembelajaran. Saat anda menyadari hal itu, anda akan dicerahkan. Bahwa masalah kita jauh lebih kecil dibanding dunia ini. Bahwa masalah kita jauh lebih kecil dibanding masalah yang ada di kehidupan semesta ini.Bernafaslah perlahan.

2. Ubah Cara Pandang Anda Terhadap Kegagalan
Kita sudah sering mendengar pepatah, bahwa tidak ada yang namanya kegagalan. Kegagalan hanyalah sebuah kejadian dan itu sangat berguna bagi kita yang akan memberi kita pelajaran berharga. Bahwa ada sesuatu yang salah. Mungkin metode kita atau cara kita atau pendekatan kita yang salah. Dan kita harus merubahnya. Bahwa anda bukanlah gagal, namun anda mendapatkan suatu pelajaran berharga.

3. Rubah Metodenya
Terkadang kita menggunakan metode, teknik untuk merubah segalanya dalam kehidupan kita dalam satu malam. Kita merasa sangat bersemangat untuk merealisasikan impian kita, mencoba merubah kebiasaan buruk kita dengan program satu hari. Membuat komitmen dan sebagainya. Namun ternyata, metode itu jarang berhasil. Bagaimana kita mengetahui metode yang tepat? Kita bisa analisa ke belakang. Apa yang telah menyebabkan kita gagal dan berhasil. Mencari ke akarnya dan menemukan alasan sebenarnya serta menemukan metode yang berhasil untuk kita. Kita bisa belajar dari pengalaman diri sendiri, belajar dari orang lain, dari buku, dari inspirasi. Metode yang tepat adalah dengan secara perlahan dan konsisten. Langkah demi langkah, menyelesaikan satu persatu.

4. Ambil Langkah Pertama, Sekecil Apapun Itu Langkahnya
Setelah kita ketahui penyebabnya dan kita siap merubah pendekatan kita. Lalu kita mulai dengan mengambil langkah pertama kita. Langkah terkecil sekalipun. Dan kita bisa mengambil langkah pertama kita saat ini juga. Sekarang juga.

Dengan mengambil langkah pertama, itu akan memberi kita semangat baru, bahwa kita masih layak untuk mencoba lagi.

Mengambil langkah pertama, sekecil apapun, saat ini juga dan melakukannya secara konsisten setiap hari adalah hal yang paling penting untuk memperbaiki dan mengatasi kegagalan.

Itulah yang paling bermakna. Sebuah proses.
Langkah pertama dan langkah kecil apa yang akan anda lakukan hari ini?

Semoga bermanfaat,