Jumat, 28 Februari 2014

Kenapa Kita Sering Berbelanja Yang Tidak Kita Butuhkan Sama Sekali (Dan Bagaimana Mengelolanya)


"Jika pendapatan anda sepuluh ribu rupiah, namun pengeluaran anda sebelas ribu rupiah, maka anda tidak membutuhkan dompet sama sekali" Adi Rahman

Apa yang membedakan orang yang bisa mengelola keuangan dengan baik dan yang tidak mampu mengelola dengan baik?

Mari kita menganalisa kondisi keuangan kita sebentar, karena hal ini sangat mendasar dan menjadi salah satu faktor kebahagiaan dan kualitas kehidupan kita.

Saya tidak berbicara uang dalam jumlah yang banyak dan melimpah, namun saya bicara kondisi keuangan yang sehat, di mana anda memiliki cukup simpanan, mampu membayar kewajiban dan kebutuhan anda tanpa berhutang.

Dalam kehidupan pribadi saya, saya akui bahwa saya adalah seorang pengelola keuangan yang buruk, hingga akhirnya saya mampu mempelajari akar masalah utamanya dan langsung menuju pemecahannya secara permanen dan secara perlahan mulai memperbaiki kondisi yang saya hadapi tersebut serta berangsur-angsur memulihkan dan memperkuatnya.

Anda tentu juga memiliki pengalaman sendiri dan bisa menilai sendiri bagaimana kualitas pengelolaan keuangan anda dan anda bisa menentukan apakah termasuk dalam kondisi yang sehat atau buruk.

Anda dan saya juga tentu sering melihat beberapa orang yang memiliki penghasilan yang cukup besar namun sepertinya kesulitan mengendalikan keuangan mereka. 

Mereka terjebak dalam pengeluaran yang tidak bisa mereka kendalikan (padahal sebenarnya bisa), mengumpulkan kartu kredit, membayar cicilan bulanan, berhutang lagi, membayar lagi dan berhutang lagi. Begitu seterusnya,

Bukan kondisi yang mengenakkan..

Mari kita mulai benahi dengan mengambil langkah pertama yaitu mencari tahu penyebab utama masalah tersebut,

Sumber masalah keuangan kita adalah sumber penyakit yang sama juga dengan masalah lainnya, yaitu RASA TAKUT dan TIDAK BAHAGIA DENGAN APA YANG SUDAH DIMILIKI.

Bagaimana bisa rasa takut menjadi sumber utama masalah keuangan?

Anda pasti berpikir bahwa sumber utamanya adalah pemasukan anda yang lebih sedikit dari pengeluaran. Ada benarnya juga, namun itu relatif. Karena saya melihat banyak juga orang dengan penghasilan pas-pasan tapi memiliki manajemen keuangan yang baik hingga akhirnya memiliki kondisi keuangan yang sehat.

Saya bicara akar masalah. Karena ini merupakan faktor terpenting.

Mari kita kaji,

Utang:
Utang disebabkan karena kita mengeluarkan lebih banyak dari yang kita dapatkan. Mengeluarkan lebih banyak adalah dikarenakan kita memiliki kebiasaan berbelanja. Kita berbelanja, dikarenakan KITA TAKUT untuk melepaskan sesuatu yang nyaman. Suatu kebiasaan yang menyenangkan. 

Berbelanja (yang tidak penting) disebabkan karena kita takut dan gelisah akan apa yang akan terjadi jika kita tidak berbelanja.

Kita membeli gadget terbaru dengan harga mahal karena kita takut dicap sebagai orang yang ketinggalan zaman.

Kita makan di restoran dengan harga yang tidak masuk akal, dikarenakan kita takut dinilai 'pelit' oleh pasangan kita.

Kita membeli baju baru yang mahal, dikarenakan kita takut dinilai penampilan kita tidak menarik dan ketinggalan mode.

Kita membeli souvenir dan barang-barang yang tidak berguna dikarenakan kita takut rumah kita terlihat buruk dan tidak indah.

Kita pergi ke mall, bioskop dan hang out dikarenakan kita takut untuk menjadi merasa bosan dan sendirian di rumah, takut kesepian.

Kita membeli baju, celana, sepatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan dikarenakan kita takut kehilangan kesempatan diskon besar-besaran.

Semua sumber utamanya mengerucut kepada rasa takut.

Tidak ada yang salah dengan anda. Anda tidak bisa menghilangkan rasa takut tersebut, namun yang harus anda lakukan mulai saat ini adalah mengendalikan dan menghadapinya serta menjadi bahagia dengan apa yang sudah anda miliki saat ini.

Bagaimana mengelola rasa takut sehingga keuangan anda akan membaik?

1. Sadari sedari dini sebelum rasa takut itu mengendalikan anda. Saat anda merasa bosan, jenuh, kesepian dan muncul perasaan ingin berbelanja atau mengeluarkan sejumlah uang untuk kegiatan yang tidak penting, berhentilah dan berpikir sejenak. Ingatlah postingan ini.

2. Terimalah rasa takut itu. Jangan merasa buruk akan hal itu. Jangan mencoba ingin mengalahkan atau menghancurkannya. Terimalah sebagai bagian dari kita sebagai manusia biasa.

3. Sebelum anda mengeluarkan sejumlah uang anda untuk berbelanja, ajukan pertanyaan terburuk. 
"Apa resiko terburuk jika saya tidak membeli ini?"

"Apa resiko terburuk jika saya tidak makan di tempat ini?" 

Jika anda mau sedikit bersabar dan lebih jeli, maka sebenarnya tidak ada yang menyakitkan  saat anda kehilangan kesempatan untuk berbelanja tersebut.

4. Bersyukurlah dengan apa yang sudah anda miliki. Jangan coba menambah dan mengumpulkan barang-barang yang tidak berguna melalui belanja. Namun sebaliknya, perbanyaklah beribadah, membaca buku, olahraga, bercanda dengan anak isteri anda, menulis dan kegiatan lainnya yang tidak mengeluarkan uang.

5. Kembalilah ke momen saat ini. Lihatlah di sekeliling anda, betapa sempurnanya anda. Tidak ada lagi yang perlu anda tambahkan. Anda sudah sangat sempurna.

Sahabatku,
Merubah kebiasaan bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan komitmen, kesadaran dan fokus kepada tujuan anda dan menjadikannya menjadi sebuah kebiasaan.

Lakukan mulai saat ini juga, sedikit demi sedikit.

Semoga bermanfaat,