
Peribahasa Perancis
"Cukup itu jauh lebih baik daripada terlalu banyak" Peribahasa Perancis
Beberapa waktu lalu saya mendapat kabar dari beberapa orang yang telah mengikuti pelatihan bersama saya tentang pengelolaan keuangan.
Saya sangat bangga dan terharu, menemukan pada akhirnya bahwa beberapa orang, saat didorong ke titik paling ekstrem, ternyata mereka mampu mengatasi tantangan yang saya berikan, salah satunya adalah komitmen menabung untuk memperbaiki kondisi keuangan.
Beberapa orang ada yang kini secara rutin dan menjadikan kebiasaan menabung 500.000/bulan, ada juga yang konsisten menabung 1.000.000/bulan. Dengan gaji yang mereka terima di angka UMP, kini mereka bisa menyisihkan lebih untuk meningkatkan kondisi keuangan mereka.
Beberapa orang ada yang kini secara rutin dan menjadikan kebiasaan menabung 500.000/bulan, ada juga yang konsisten menabung 1.000.000/bulan. Dengan gaji yang mereka terima di angka UMP, kini mereka bisa menyisihkan lebih untuk meningkatkan kondisi keuangan mereka.
Tentu saja ini merupakan pencapaian yang sangat saya banggakan, mengingat sebelumnya mereka kesulitan untuk mengendalikan keuangan mereka. Bahkan beberapa orang tidak memiliki tabungan sama sekali dan masih meminjam atau meminta kedua orangtua mereka untuk membiayai kebutuhan harian mereka.
Saya adalah salah satu orang yang sama sekali tidak mendapatkan pelajaran khusus dari orang tua saya tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik. Begitu pula di sekolah atau bangku kuliah. Saya sama sekali tidak menyalahkan mereka, karena secara umum memang kita jarang diberikan pelajaran bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan teratur.
Bahkan di sekolahpun, hingga kita memasuki bangku kuliah, tidak ada sama sekali pelajaran tentang pentingnya mengelola keuangan. Padahal, hal ini merupakan salah satu aspek dan pelajaran paling penting dalam kehidupan.
Pelajaran yang kita terima, hanyalah sebatas nasehat-nasehat sederhana, seperti, rajinlah menabung, jangan boros, jangan besar pasak daripada tiang, hemat pangkal kaya, bersakit-sakit dahulu dan sebagainya. Tidak ada pelajaran mendetail tentang masalah ini.
Hasilnya bisa ditebak,
Saya sudah bekerja selama kurang lebih delapan tahun lamanya dan hingga saat ini saya masih berkutat dalam memperbaiki kondisi keuangan saya agar lebih sehat.
Saya tidak malu, tidak juga berkecil hati dan saya tidak menyalahkan keadaan, pengalaman, orang lain atau masa lalu saya. Justru sebaliknya, saya sangat bersemangat sekali saat menulis artikel ini dan saya ingin berbagi pengalaman dengan mereka yang masih muda agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengan yang saya lakukan.
Melalui postingan ini, saya ingin mengajak anda yang saat ini ditempa masalah keuangan yang buruk atau bahkan sangat buruk, jangan lah berkecil hati, namun mulailah untuk segera fokus memperbaiki bahkan meningkatkannya.
1. Mulailah perketat pengeluaran anda dan sisihkan sebagian
Tetaplah mengerjakan pekerjaan yang anda kerjakan saat ini, karena itu adalah sumber penghasilan anda, namun, jika anda mendapatkan sepuluh koin emas, PASTIKAN anda menyimpan satu koin emas setiap saat anda menerima penghasilan. SANGAT SEDERHANA!
Faktor kebiasaan menjadi sangat penting dalam mengelola pengeluaran ini.
Periksa kembali di mana kebocoran terjadi dalam pengelolaan keuangan anda.
Mulailah dengan menyisihkan sedikit dari penghasilan anda namun secara rutin. Jangan menunggu momen tepat. Lakukan sekarang juga. Lakukan dengan rutin setiap waktu tertentu.
Sangat benar apa yang dikatakan oleh Robert Kiyosaki perihal pelajaran keuangan, bahwa "YANG TERPENTING DAN YANG UTAMA ADALAH BAGAIMANA ANDA MENGELOLA PENGELUARAN ANDA"
Sekarang, jangan menunggu momen untuk menjadi sempurna atau saat yang tepat. Sekarang juga, ambil sejumlah uang dari simpanan anda, pisahkan dan simpan pada rekening berbeda atau tempat terpisah.
Bulatkan tekad dan hati anda bahwa anda akan memulai perubahan dalam pengelolaan keuangan anda.
Lakukan dengan rutin, sedikit demi sedikit dan biarkanlah uang itu tumbuh,
Saya adalah salah satu orang yang sama sekali tidak mendapatkan pelajaran khusus dari orang tua saya tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik. Begitu pula di sekolah atau bangku kuliah. Saya sama sekali tidak menyalahkan mereka, karena secara umum memang kita jarang diberikan pelajaran bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan teratur.
Bahkan di sekolahpun, hingga kita memasuki bangku kuliah, tidak ada sama sekali pelajaran tentang pentingnya mengelola keuangan. Padahal, hal ini merupakan salah satu aspek dan pelajaran paling penting dalam kehidupan.
Pelajaran yang kita terima, hanyalah sebatas nasehat-nasehat sederhana, seperti, rajinlah menabung, jangan boros, jangan besar pasak daripada tiang, hemat pangkal kaya, bersakit-sakit dahulu dan sebagainya. Tidak ada pelajaran mendetail tentang masalah ini.
Hasilnya bisa ditebak,
Saya sudah bekerja selama kurang lebih delapan tahun lamanya dan hingga saat ini saya masih berkutat dalam memperbaiki kondisi keuangan saya agar lebih sehat.
Akibat kesalahan saya dalam pengelolaan keuangan yang sangat buruk, saya harus bertanggung jawab untuk memperbaiki semuanya dan memulai kembali agar menjadi lebih baik.
Saya tidak malu, tidak juga berkecil hati dan saya tidak menyalahkan keadaan, pengalaman, orang lain atau masa lalu saya. Justru sebaliknya, saya sangat bersemangat sekali saat menulis artikel ini dan saya ingin berbagi pengalaman dengan mereka yang masih muda agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengan yang saya lakukan.
Melalui postingan ini, saya ingin mengajak anda yang saat ini ditempa masalah keuangan yang buruk atau bahkan sangat buruk, jangan lah berkecil hati, namun mulailah untuk segera fokus memperbaiki bahkan meningkatkannya.
Melalui postingan ini juga, saya ingin mengajak mereka yang baru mulai menghasilkan uang, untuk mulai lebih bijak mengelola keuangan agar di masa depan, anda tidak akan terbelenggu oleh masalah yang ditimbulkan oleh utang dan ketiadaan simpanan di masa depan kelak.
Perlahan-lahan, kondisi keuangan saya membaik dengan mempraktekkan beberapa prinsip sederhana dalam mengelola keuangan. Berikut adalah beberapa pengalaman yang ingin saya bagikan kepada anda.
The Richest Man In Babylon
Saya menemukan sebuah buku tentang pengelolaan keuangan dari sebuah buku klasik, Richest Man In Babylon, karya George S Classon.
Perlahan-lahan, kondisi keuangan saya membaik dengan mempraktekkan beberapa prinsip sederhana dalam mengelola keuangan. Berikut adalah beberapa pengalaman yang ingin saya bagikan kepada anda.
The Richest Man In Babylon
Saya menemukan sebuah buku tentang pengelolaan keuangan dari sebuah buku klasik, Richest Man In Babylon, karya George S Classon.
Buku ini sangat klasik, simpel dan sangat mudah dipraktekkan. Prinsip-prinsip yang diajarkan dalam buku ini sama dengan apa yang diajarkan oleh orang tua kita,
Berikut adalah prinsip-prinsip yang diajarkan dalam buku tersebut:
Berikut adalah prinsip-prinsip yang diajarkan dalam buku tersebut:
1. Mulailah perketat pengeluaran anda dan sisihkan sebagian
Tetaplah mengerjakan pekerjaan yang anda kerjakan saat ini, karena itu adalah sumber penghasilan anda, namun, jika anda mendapatkan sepuluh koin emas, PASTIKAN anda menyimpan satu koin emas setiap saat anda menerima penghasilan. SANGAT SEDERHANA!
Faktor kebiasaan menjadi sangat penting dalam mengelola pengeluaran ini.
Periksa kembali di mana kebocoran terjadi dalam pengelolaan keuangan anda.
Mulailah dengan menyisihkan sedikit dari penghasilan anda namun secara rutin. Jangan menunggu momen tepat. Lakukan sekarang juga. Lakukan dengan rutin setiap waktu tertentu.
Hingga akhirnya anda akan menemukan bahwa kini rekening anda bertambah. Tabung dulu, baru habiskan. Ini adalah nasihat sederhana paling ampuh yang diberikan oleh salah satu guru saya. Tabung dulu, baru habiskan.
2. Kontrol pengeluaran anda
Kendalikan pengeluaran anda. Apa yang sudah disimpan jangan dikeluarkan lagi. Kendalikan dengan kekuatan anda. Jangan membuang untuk yang tidak perlu dan tidak penting. Gunakan hanya untuk kebutuhan hidup anda saja.
Di sinilah pentingnya disiplin diri untuk mengekang diri agar tidak mudah tergoda atau terpeleset untuk mengeluarkan simpanan anda.
Kontrol, kontrol dan kontrol.
Kalahkan emosi dalam diri anda. Kendalikan diri anda sepenuhnya. Tidak membeli berarti tidak membeli.
3. Lipatgandakan simpanan anda
Entah dengan disimpan di bank, entah anda belikan emas yang akan melipatgandakan nilainya, pastikan anda terus tingkatkan sedemikian hingga. Anda bisa juga memilih kendaraan asuransi yang menyediakan anda pilihan investasi.
4. Jaga dari kehilangan
Apa yang sudah anda tabung atau investasikan pastikan jangan sepeserpun keluar lagi dan merugikan anda. Jangan tergoda oleh tren atau membeli gadget terbaru atau benda-benda tak berguna. Jangan juga tergoda oleh bisnis atau investasi yang sepertinya tidak realistis.
Kunci rapat-rapat tabungan anda. Jangan diingat, dilihat atau dihitung. Biarkan mengendap dan 'terlupakan'. Nikmati prosesnya, bangun kebiasaan dari saat ini juga.
5. Tingkatkan kemampuan anda untuk menghasilkan uang
Uang didapatkan dari kita memberikan nilai. Semakin besar nilai yang kita berikan, semakin besar uang yang kita terima. Maka dari itu, salah satu fokus terpenting adalah bagaimana menjadikan kita orang yang lebih berharga dan bernilai bagi pelanggan kita. Caranya adalah dengan selalu mengasah diri melalui belajar dan berlatih melalui pengalaman. Mengikuti kursus, mengasah skill, membeli buku, melanjutkan kuliah lagi hingga belajar kepada ahli di bidang yang ingin anda kuasai.
2. Kontrol pengeluaran anda
Kendalikan pengeluaran anda. Apa yang sudah disimpan jangan dikeluarkan lagi. Kendalikan dengan kekuatan anda. Jangan membuang untuk yang tidak perlu dan tidak penting. Gunakan hanya untuk kebutuhan hidup anda saja.
Di sinilah pentingnya disiplin diri untuk mengekang diri agar tidak mudah tergoda atau terpeleset untuk mengeluarkan simpanan anda.
Kontrol, kontrol dan kontrol.
Kalahkan emosi dalam diri anda. Kendalikan diri anda sepenuhnya. Tidak membeli berarti tidak membeli.
3. Lipatgandakan simpanan anda
Entah dengan disimpan di bank, entah anda belikan emas yang akan melipatgandakan nilainya, pastikan anda terus tingkatkan sedemikian hingga. Anda bisa juga memilih kendaraan asuransi yang menyediakan anda pilihan investasi.
4. Jaga dari kehilangan
Apa yang sudah anda tabung atau investasikan pastikan jangan sepeserpun keluar lagi dan merugikan anda. Jangan tergoda oleh tren atau membeli gadget terbaru atau benda-benda tak berguna. Jangan juga tergoda oleh bisnis atau investasi yang sepertinya tidak realistis.
Kunci rapat-rapat tabungan anda. Jangan diingat, dilihat atau dihitung. Biarkan mengendap dan 'terlupakan'. Nikmati prosesnya, bangun kebiasaan dari saat ini juga.
5. Tingkatkan kemampuan anda untuk menghasilkan uang
Uang didapatkan dari kita memberikan nilai. Semakin besar nilai yang kita berikan, semakin besar uang yang kita terima. Maka dari itu, salah satu fokus terpenting adalah bagaimana menjadikan kita orang yang lebih berharga dan bernilai bagi pelanggan kita. Caranya adalah dengan selalu mengasah diri melalui belajar dan berlatih melalui pengalaman. Mengikuti kursus, mengasah skill, membeli buku, melanjutkan kuliah lagi hingga belajar kepada ahli di bidang yang ingin anda kuasai.
Kenapa saya harus dibayar mahal? Bagaimana caranya agar saya jadi orang yang dibayar mahal? Masalah apa yang bisa saya pecahkan? Siapa orang yang membutuhkan bantuan saya? Keahlian apa yang saya miliki yang bisa saya gunakan untuk membantu orang lain?
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan merangsang anda untuk melipatgandakan nilai dan harga anda.
Pertanyaannya selalu sederhana,
"Bagaimana agar saya menjadi orang yang lebih berharga?"
Masalah keuangan selalu menjadi salah satu masalah utama dalam kehidupan, sumber stress bagi masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan merangsang anda untuk melipatgandakan nilai dan harga anda.
Pertanyaannya selalu sederhana,
"Bagaimana agar saya menjadi orang yang lebih berharga?"
Masalah keuangan selalu menjadi salah satu masalah utama dalam kehidupan, sumber stress bagi masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
Banyak sekali saya menyaksikan orang dengan gaji sangat besar, jabatan mentereng, namun begitu saya melihat lebih dalam, berkutat dalam utang dan kartu kredit yang sangat menyusahkan kehidupan mereka.
Sangat benar apa yang dikatakan oleh Robert Kiyosaki perihal pelajaran keuangan, bahwa "YANG TERPENTING DAN YANG UTAMA ADALAH BAGAIMANA ANDA MENGELOLA PENGELUARAN ANDA"
Sekarang, jangan menunggu momen untuk menjadi sempurna atau saat yang tepat. Sekarang juga, ambil sejumlah uang dari simpanan anda, pisahkan dan simpan pada rekening berbeda atau tempat terpisah.
Bulatkan tekad dan hati anda bahwa anda akan memulai perubahan dalam pengelolaan keuangan anda.
Lakukan dengan rutin, sedikit demi sedikit dan biarkanlah uang itu tumbuh,
Semoga bermanfaat,