Salah satu indikator kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup
adalah kesehatan. Sehat secara fisik dan mental. Dan salah satu indikator kesehatan
mental adalah kedamaian dan ketenangan pikiran. Kesuksesan tidak berarti apa-apa tanpa
ketenangan jiwa, kedamaian hati dan jauh dari kegelisahan dan kekhawatiran.
Betapa kekhawatiran dan kegelisahan telah merusak manusia
dan membuahkan penderitaan dan sengsara. Banyak kita menemui orang-orang yang
suskes secara karir, secara finansial, kehidupan sosial, popularitas, namun
sepertinya jauh dari kedamaian dan ketenangan pikiran.
Akibatnya mereka
terjerumus dalam aktifitas-aktifitas semu dalam rangka mencari kebahagiaan.
Aktifitas-aktifitas yang sifatnya pelarian semu. Perilaku yang jauh dari kebaikan,
manfaat, bahkan merugikan dirinya dan orang-orang di sekelilingnya. Rakus,
dahaga, penderitaan yang begitu pahit dan getir.
Kebahagiaan tidak perlu dicari. Kebahagiaan tidak perlu
dikejar. Kedamaian pikiran sudah ada dalam diri anda. Anda tinggal mengenalinya
dan mengoptimalkannya. Jika anda mencari kebahagiaan di luar diri anda, maka
sungguh merupakan perjalanan yang sia-sia.
Untuk mengingat prinsip di atas, saya akan membagikan
beberapa kutipan dari dua tokoh besar yang begitu menjadi panutan dalam kesuksesan, ketaatan, kesederhanaan dan teladannya.
1. Hadits Nabi
Muhammad
Tidak apa-apa dengan kaya bagi orang yang bertakwa. Dan
sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan bahagia itu bagian
dari kenikmatan.” [HR Ibnumajah No 2132]
Di antara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya
(memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah) kepada Allah, dan
diantara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah,
sedangkan diantara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharah
kepada Allah, dan diantara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadap
ketetapan Allah.” [HR. Ahmad No. 1367]
“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu
kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa.
Puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki
dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat.
Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian
misik.” [HR Ahmad No 4036]
“Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia
dengan syafa’atmu pada hari kiamat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menjawab: “Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang
mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian
dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada
hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas
dari hatinya atau jiwanya“. [HR Bukhari No 97]
”Empat macam dari kebahagiaan manusia, yaitu istri yang
salehah, anak yang berbakti, teman-temannya adalah orang-orang yang baik, dan
mata pencahariannya berada dalam negaranya sendiri.” (HR Dailami). "Empat hal jika diberikan kepada seseorang, sungguh ia
telah diberi kebaikan dunia dan akhirat, yakni hati yang bersyukur, lisan yang
berdzikir, sabar saat mendapat ujian, serta istri yang tidak berkhianat dalam
kehormatan dirinya (selingkuh) dan harta suami.” (HR Ath – Thabrani dan Al
– Baihaqi)
2. Sidharta Gautama
“Kita dibentuk oleh pikiran kita. Kita menjadi apa yang kita
pikirkan”
“Saat pikiran jernih, maka kebahagiaan akan mengikuti kita
seperti bayangan yang tidak akan pernah pergi”
“Kedamaian datang dari dalam. Jangan mencari di luar”
“Rahasia ketenangan pikiran dan kedamaian jiwa adalah tidak
menyesali apa yang telah terjadi di masa lalu, tidak mengkhawatirkan masa
depan, namun hidup sepenuhnya dan fokus kepada waktu sekarang”
“Setiap pagi kita terlahir kembali. Apa yang kita lakukan
hari ini adalah yang paling utama”
“Semua kejahatan dan keburukan adalah akibat dari kesalahan
dalam berpikir. Jika pikiran bisa berubah, akankah kejahatan dan keburukan
tetap ada?”
“Anda tidak akan dihukum karena anda marah, namun anda akan
dihukum oleh kemarahan anda sendiri”
“Tidak ada jalan kebahagiaan, kebahagiaan itu sendiri
merupakan jalan yang harus ditempuh”
“Untuk memahami segala hal, maka satu-satunya jalan adalah
dengan melepaskan dan memaafkan”
“Kebahagiaan tidak akan dimiliki oleh mereka yang tidak
pernah menghargai apa yang sudah mereka miliki”
Demikian kutipan yang bisa saya kumpulkan, semoga
menginspirasi anda.
Salam,