Kamis, 18 September 2014

Frustasi dan Kekecewaan Akibat Selalu Membandingkan Diri Dengan Orang Lain




Membandingkan diri kita dengan orang lain.

Kita semua melakukannya.

Di satu waktu, kita berharap bisa seperti mereka dan melakukan yang mereka lakukan.

Di sisi lain, kita menghakimi mereka dan melihat diri kita jauh lebih baik dari mereka.

Yang satu membuat kita terlihat ‘payah’, sementara yang satu lagi membuat kita merasa menjadi lebih superior.

Dua-duanya tidak membuat kita merasa bahagia.

Mari kita lihat contoh,

Di era modern ini, kita hidup dalam dunia social media. Ada Instagram, path, blackberry, facebook di mana kita bisa memposting apa yang kita lakukan dan apa yang sedang kita rasakan. 


Saya bukanlah pengguna path, instagram atau twitter dan saya bukan seorang social media addicted. 

Saya hanya punya akun facebook dan sudah jarang menggunakannya kecuali untuk silaturahmi. Namun dari pengalaman saya, saya melihat banyak orang memposting aktifitas mereka di media tersebut secara berlebihan. Mereka memasang foto bahagia mereka saat mereka sedang berpesta, liburan di pantai eksotis, makan malam yang special, travelling ke luar negeri dan melakukan petualangan hebat.

Jika anda melihat hal ini hampir setiap hari, lalu anda membandingkan diri anda dengan mereka, maka anda akan mudah menjadi orang yang suka membandingkan diri anda dengan orang lain. Anda akan merasa menjadi seorang ‘pecundang’, karena anda merasa hidup anda tidak semenarik mereka. 

Sementara yang anda lakukan hanyalah bekerja, bekerja, melakukan rutinitas dan melakukan hal-hal yang membosankan. 

Kenapa anda tidak seperti mereka? Kenapa mereka lebih keren? Kenapa mereka lebih menikmati hidup? Kenapa mereka lebih bahagia?

Padahal sebenarnya, hal itu tidaklah adil. Anda tidak melakukan perbandingan secara ‘apple to apple’. Anda hanya melihat mereka di saat momen-momen tertentu. Padahal, seperti kita, mereka juga pasti mengalami dan merasakan hal yang sama. Kebosanan, kelelahan, kejenuhan dan sebagainya. 

Kita manusia yang sama, oleh karena itu kita merasakan yang sama. Anda tidak melihat secara lengkap. Anda tidak melihat karena mereka tidak pernah memposting momen-momen buruk atau masalah yang mereka alami.

Kebahagiaan akan sulit diperoleh jika anda terus membandingkan diri anda dengan orang lain.

Sekarang sebaliknya,

Anda merasa diri anda lebih superior. 


Karir anda lebih bagus dibanding orang yang mengeluh di social media. Pekerjaan anda lebih keren, mobil anda lebih keren, uang anda lebih banyak, tubuh anda lebih seksi. Lalu ketika melihat orang lain memposting sesuatu yang lebih buruk dari anda, anda mulai mengejek dan menilai mereka tidak ada apa-apanya dibanding anda.

Anda berharap mereka bisa tahu hidup anda seperti apa dan mereka seharusnya melakukan apa yang anda lakukan.

Ada cara lain yang lebih bijaksana dalam menyikapi masalah di atas. Cobalah pahami orang lain dengan empati dan mengerti mereka. Saat melihat atau membaca status orang lain yang sedang mengeluh, sekarang anda bisa mencoba memahami apa yang mereka rasakan, membayangkan penderitaan dan kekurangan mereka dan berharap masalah mereka akan segera berakhir.

Saya sarankan dua hal untuk mengatasi masalah yang muncul dari kebiasaan kita yang suka membandingkan diri dengan orang lain dan merasa lebih superior dibanding orang lain.

Pertama, hargailah apa yang sudah anda miliki. Hargailah setiap momen yang lewat di depan anda. Lakukan hal yang berarti. Ini adalah hidup anda satu-satunya. Sayangi yang paling berharga dalam hidup anda.


Perlakukan diri anda dengan hormat dan penuh kasih sayang. Manjakan diri anda dengan ibadah, peningkatan skill, disiplin, kesabaran, keteguhan hati dan ketekunan.


Asah skill anda untuk melipatgandakan nilai anda. Jalin hubungan lebih intim dengan orang-orang disekeliling anda dan jangan biarkan setiap momen berlalu begitu saja.



Kedua, jika melihat kekurangan pada diri orang lain, lihatlah dengan simpati dan pengertian.

Hidup anda akan menjadi lebih bebas dan bahagia.

Dan satu lagi, mungkin anda bisa mencoba mengurangi frekuensi anda bersocial media, saya sarankan untuk berinteraksi langsung dengan lebih mendalam dengan orang-orang yang ada di hadapan anda saat ini.

Semoga menginspirasi