Senin, 16 Februari 2015

Sembilan Langkah Sederhana Menuju Kedamaian Bathin


"Nobody can hurt me without my permission"

"Tidak ada yang sanggup menyakitiku, tanpa seijin diriku sendiri"


1. Tetap tenang
Jika anda menemukan diri anda dalam kecemasan, kesibukan tanpa henti, kegelisahan dan terombang-ambing dalam pekerjaan yang selalu datang menghantam, berhenti sejenak. Tenang. Ambil nafas perlahan. Hembusan demi hembusan sebelum anda memutuskan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.

Melakukan segala hal dengan terburu-buru, bernafsu dan tanpa perhitungan matang, biasanya menghasilkan output yang buruk. Kemampuan untuk menemukan ketenangan dalam situasi yang rumit merupakan sebuah pencapaian kedamaian dengan diri anda sendiri. Lihat sekeliling anda? Apakah yang sebenarnya mengganggu anda? Apakah resiko terburuk yang akan anda alami? Benarkah itu buruk?
TENANG.

2. Menyelesaikan apa yang anda mulai
Dalam kata lain, menutup LINGKARAN. Membayar utang anda, menuntaskan rencana anda, mengucapkan kata-kata yang belum bisa anda ungkapkan. Segala yang terpendam dan belum terselesaikan akan menyisakan beban yang terus menggelayuti diri kita. Seperti dosa besar, ia akan terus mengikuti, menghantui dan membuat kita gelisah.

Betapapun kita berusaha sekeras apapun untuk menutupinya, ia akan selalu muncul kembali, meminta untuk diselesaikan. Janji anda, komitmen anda. Dengan menyelesaikan apa yang anda mulai, anda akan terlepas dari beban dan utang. Anda akan lebih memiliki banyak waktu dan ruang untuk menyelesaikan tugas selanjutnya.

Apa yang belum anda selesaikan?

3. Tersenyum
Betul. Sesederhana senyuman namun yang pengaruhnya begitu besar bagi keindahan dan keceriaan. Senyum melembutkan hati yang keras dan kata-kata yang kasar. 

Senyum memberikan energi bagi yang memberi dan menerima. Senyum membantu merubah mood orang lain. Senyum kepada anggota keluarga anda, senyum kepada rekan kerja, senyum kepada atasan anda, pelanggan anda, pasangan anda.

Senyum kepada diri anda saat anda menatap diri anda seutuhnya di cermin. Saat anda tersenyum, tidak ada perasaan gelisah atau kesedihan. Ia memberikan keteduhan, ketenangan dan kedamaian dalam hidup.

4. Ingatlah bahwa segalanya akan berlalu
Lihat sekeliling anda. Semua benda, materi, zat, waktu, siklus kehidupan selalu berputar menemui akhirnya. SEMUA pasti berlalu. Waktu memang begitu baik, memberikan kita keleluasaan, namun dibalik semua itu ada keterbatasan. Bahwa tidak ada yang abadi dan kekal di dunia ini.

Jadi saat berbicara tentang rasa sakit yang muncul, baik dalam diri sendiri yang disebabkan oleh diri anda, maupun oleh orang lain, maupun oleh kerasnya ujian kehidupan ini. Yakinlah, semuanya hanya sementara.

5. Mencoba cara pandang orang lain
Berapa kali anda berargumen bahwa pendapat anda adalah yang paling benar? Bahwa sudut pandang anda adalah yang paling tepat sehingga menyebabkan perselisihan, konflik dan sebagainya? Pernahkah sesekali anda mencoba berhenti sejenak lalu melihat dari sudut pandang orang lain dan mencobanya dalam kehidupan anda?

Jangan jadikan sudut pandang anda sebagai yang utama dan yang paling benar. 

Jika memang anda menemukan diri anda kalah dalam sebuah argumentasi, cobalah untuk melepaskannya dan merelakannya dan mengakui sudut pandang orang lain.

Apakah anda ingin menjadi orang benar atau orang bahagia?

6. Bersyukur
Berhenti sejenak lalu lihatlah betapa beruntungnya anda saat ini. Semua kemewahan, keindahan, nikmat yang anda rasakan dan nikmati saat ini. Pikiran kita dengan mudahnya tertipu akan keindahan di masa depan dan kesialan serta kesedihan di masa lalu, sehingga kita melupakan apa yang sesungguhnya kita miliki dan ada dalam genggaman tangan kita saat ini.

Pikirkanlah sejenak sebuah fakta bahwa masih banyak orang yang tidak seberuntung kita yang masih berjuang demi memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Cobalah sejenak berpikir dan mensyukuri apa yang sudah anda punya. Yang tentunya ada banyak sekali. Lalu dalam waktu bersamaan, sadarilah bahwa pikiran andalah yang menjadi musuh utama dan menjadi sumber ketidakbahagiaan anda. 

Ingatlah selalu, kapanpun anda mendapatkan apa yang anda inginkan, pikiran anda akan mencari hal lain sebagai gantinya. Dan itu tidak akan berakhir. Sebuah lingkaran yang sangat membebani dan menyakiti anda jika anda tidak sanggup mengendalikannya. Bersyukurlah, walaupun untuk hal yang terkecil sekalipun.

7. Fokus kepada sekarang
Waktu yang benar-benar ada. Sekali lagi, yang benar-benar ada adalah sekarang. Bukan nanti, bukan esok, bukan tahun depan, tapi saat ini. Bukan pula di masa lalu. Jadi tidak ada gunanya terlalu memikirkan masa lalu atau masa depan anda, karena yang ada hanyalah waktu sekarang.

Jika anda terlalu sibuk memikirkan masa lalu atau masa depan, anda akan kehilangan masa sekarang yang justru sangat berharga. Fokuskan kepada sekarang.

8. Menyederhanakan
Penyederhanaan memberikan konstribusi besar terhadap kedamaian pikiran dan kebahagiaan sejati anda. Dengan menyederhanakan, anda akan mengerahkan banyak waktu dan energy anda lebih terfokus kepada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup anda. Bukan kepada perkara-perkara dan hal-hal sepele.

Singkirkan semua yang tidak penting dalam hidup anda. Sederhanakan. Ingatlah selalu kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas ketika berbicara mengenai ketenangan dan kedamaian bathin.

Buang atau berikan dan sumbangkan yang tidak anda perlukan. Setiap ada tugas baru, tanyakan apakah ini betul-betul penting untuk dilakukan? Sebelum anda melakukan segala sesuatu, tanyakan apakah ini benar-benar penting untuk dilakukan? Jangan biarkan segala hal meracuni dan membebani anda dari berbagai arah. Saring informasi, bersihkan email inbox anda, hapus aktifitas yang tidak penting. Sederhanakan segalanya.

9. Menikmati waktu pribadi
Bersabar. Menjalani hidup dengan tenang dan optimis. Nikmati setiap langkah dalam perjalanan hidup anda sebagai sebuah petualangan. Semua akan tiba pada waktunya. Baik atau buruk. Semua saling berhubungan satu sama lain. Jalani dengan kedamaian..
Hingga akhirnya anda tiba dalam kedamaian pula.

Semoga menginspirasi