Jumat, 25 Oktober 2013

Berhenti Menyakiti Diri Anda Dengan Selalu Membanding-bandingkan Diri Anda Dengan Orang Lain




“To be yourself in a world that is constantly trying to make you something else is the greatest accomplishment.”  Ralph Waldo Emerson

“Menjadi dirimu sendiri di dunia yang senantiasa mencoba merubahmu untuk menjadi orang lain adalah pencapaian yang hebat” Ralph Waldo Emerson


Salah satu sumber ketidakbahagiaan kita adalah kita senantiasa membandingkan diri kita dengan orang lain.


Bayangkan:
Anda membuka halaman facebook atau profil blackberry teman anda, lalu anda melihat teman anda sedang melakukan sesuatu yang menurut anda menarik atau mempunyai sesuatu yang bagus, lalu tiba-tiba anda merasa bahwa hidup anda tidak semenarik atau sehebat mereka.

Anda melihat orang lain yang sepertinya memiliki pekerjaan dan karir yang keren dan berpikir anda tidak seperti itu.

Anda melihat seseorang yang tubuhnya lebih seksi atau wajah lebih tampan, atau kulit lebih putih, sehingga anda merasa anda tidak begitu istimewa dan menarik.

Anda lalu melihat orang lain yang menjalankan usaha atau bisnis yang sangat sukses, sementara anda masih berkutat dengan pekerjaan rutin harian anda, sehingga anda merasa buruk tentang diri anda.

Anda membaca, melihat atau mendengar orang yang memiliki banyak uang, berkeliling dunia, menulis buku, menguasai bahasa asing, mempunyai gadget yang terbaru, pergi ke tempat tempat eksotis di dunia sementara anda berpikir anda tidak memiliki atau tidak melakukan suatu hal yang hebat.

Tahukah bahwa dengan demikian kita telah melukai diri kita? Memperlakukan tidak adil terhadap diri sendiri?

Karena dengan berpikir demikian, membandingkan diri kita dengan sosok orang lain yang jelas-jelas merupakan sebuah khayalan, merupakan hal yang TIDAK ADIL.

Sungguh, sebuah pembandingan yang tidak adil di mana kita membandingkan kenyataan dengan fantasi atau khayalan.

Mari kita ambil contoh,

Saya membuka sebuah profil seorang kenalan saya di Linked In, saya melihat seseorang dengan pekerjaan yang tampaknya lebih hebat dari saya. Manajer atau bahkan direktur. 

Jelas sekali, orang itu lebih tinggi pendidikannya dibanding saya. Dia memiliki sederet gelar, sertifikasi dan pengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan besar yang dikenal di seluruh dunia. Ia juga merupakan dosen kehormatan dan menulis sebuah buku dan sering menjadi pembicara di televisi dan radio nasional.

Jelas sekali saya telah melakukan hal bodoh dengan membandingkan diri saya dengan orang itu. Saya hanya melihat dari sisi permukaannya saja. Ada beberapa hal yang mungkin saya tidak tahu tentang orang itu,

1. Berapa tahun usianya (saya berusia 30 tahun, sementara mungkin orang itu berusia 40 atau 50 tahun)

2. Di mana dia sekolah atau kuliah (saya hanya lulusan sekolah biasa di Bandung, sementara mungkin orang itu lulusan universitas di Amerika atau bahkan Inggris)

3. Berapa tahun pengalamannya (sementara saya baru memulai mendalami dunia training, mungkin orang itu telah menghabiskan waktu puluhan tahun)

Dengan mendalami lebih dalam tentang faktor lain yang mungkin tidak kita tahu, kita akan memiliki pemahaman bahwa banyak hal berbeda terjadi dan dialami oleh masing-masing individu. Dan membandingkan kita dengan orang lain merupakan suatu kebodohan.

Satu-satunya hal yang harus saya fokuskan adalah kepada diri saya sendiri. Bagaimana saya bisa menjadi individu yang lebih baik dan bernilai. Dan itulah kuncinya, menikmati prosesnya. Menikmati perjalanannya.

KITA TERLALU SERING MEMPERHATIKAN KEHIDUPAN ORANG LAIN, SAMPAI KITA MELUPAKAN KEHIDUPAN KITA SENDIRI.

Terlebih di saat sekarang, di mana segala-galanya diukur dari materi dan uang, tantangan kita untuk menjadi diri kita sendiri semakin besar.

Dalam hal apa saja kita sebaiknya berhenti membandingkan?

1. Situasi atau Keadaan
Apakah anda sering kali berkhayal, 

“Andai saja aku ada di …saat ini”

“Andai saja aku sekarang ini ada di pantai sedang berlibur”

Bukan perkara mudah untuk mulai mengendalikan pikiran kita yang begitu berisik dan berlari kesana kemari. Inilah salah satu sumber kebosanan yang utama, di mana kita tidak bahagia dengan waktu yang ada saat ini. 

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah MENIKMATI WAKTU YANG SEDANG ANDA JALANI SAAT INI JUGA.

Fokuslah akan saat ini. Masa sekarang, lalu kerjakan dengan penuh konsentrasi setiap pekerjaan anda, maka pekerjaan anda akan lebih cepat tuntas dan anda akan lebih banyak memiliki waktu luang.

2. Uang
Kita semua menginginkan uang, membutuhkan uang.

Gampang sekali membandingkan diri anda dengan orang lain yang memiliki uang yang lebih banyak. Anda tahu bahwa hal ini tidak akan pernah berujung. Uang memang penting, namun bukanlah segala-galanya.

Saya telah bertemu cukup banyak orang kaya namun mereka tidak bahagia dengan hidupnya, sebaliknya saya banyak bertemu orang tidak kaya namun mereka sangat bahagia dan hidup penuh dengan keindahan sederhana.

3.Pekerjaan
Mungkin teman sekolah atau teman kuliah anda saat ini bekerja di perusahaan lebih besar daripada anda, atau mempunyai jabatan yang lebih hebat dari anda dengan gaji lebih besar, fasilitas lebih lengkap, bonus lebih besar dan lain sebagainya.

Hentikanlah membandingkan pekerjaan anda dengan pekerjaan orang lain. Jangan lakukan lagi. Semakin sering anda membandingkan diri anda, semakin kacau pekerjaan yang anda sedang kerjakan sekarang.

Fokus kepada apa yang kerjakan. Setiap pekerjaan itu memiliki makna. Setiap kita diberikan peranan berbeda namun tujuannya sama, untuk memuliakan Tuhan dan membantu sesama. Fokus kepada diri anda sendiri.

4. Popularitas
Ada orang yang lebih banyak disukai teman-teman anda. Disukai di kantor oleh hampir semua rekan kerja, bahkan atasan anda. Setiap saat orang itu menulis status, ratusan komentar muncul dibawahnya. Apa yang dia lakukan dan katakan selalu menarik perhatian orang lain. Bukankah melihat hal tersebut membuat anda merasa kesepian, sendiri dan tidak berarti? Hentikanlah itu..

Milikilah keyakinan terdalam, dengan iman sekuat mungkin, bahwa kita istimewa, bahwa kita memiliki segalanya, bahwa kita begitu kaya, bahwa kita memiliki potensi yang luar biasa besar untuk memberi arti bagi kehidupan ini,

Hentikanlah melukai diri anda sendiri,
Berbahagialah dengan apa yang anda punya dan apa yang anda lakukan sekarang, karena jika tiba saat nanti anda kehilangannnya, anda akan menyesali tidak mensyukurinya.

Berikut langkah kecil yang bisa anda lakukan mulai saat ini untuk menghentikan kebiasaan buruk membandingkan diri anda dengan orang lain,

1. Sadarilah mulai sekarang bahwa membandingkan diri anda dengan orang lain itu tidaklah adil karena anda membandingkan diri anda dengan khayalan

2. Saat mulai muncul rasa iri atau berkecil hati, segeralah anda fokus kepada kelebihan anda atau keistimewaan anda

3. Tuliskan daftar kelebihan atau daftar anugerah atau apapun yang menjadi keistimewan anda pada sebuah jurnal dan ungkapkan melalui doa setiap hari

4. Fokus dan nikmatilah setiap hal yang anda kerjakan. Jangan memikirkan imbalan atau hasil akhirnya terlebih dahulu.

Semoga bermanfaat,
Salam Hangat,
Adi