Senin, 18 November 2013

Sayangi Ayahmu Sebaik Mungkin



Cerita ini saya dedikasikan untuk orang tua yang telah membesarkan dan menyayangi kita sepenuh hati.


Disadur dari majalah readers digest.

Seorang bapak tua berusia sekitar 80 tahun duduk di sebuah kursi di depan rumahnya bersama anaknya seorang pengusaha sukses yang berpendidikan tinggi.

Saat mereka mengobrol satu sama lain, dari jauh terlihat tiba-tiba seekor burung merpati hinggap di depan halaman rumah mereka.
Sang ayah, yang matanya mulai kabur, bertanya kepada sang anak,
"Burung apa itu?"
Anaknya menjawab, "Itu burung merpati"

Setelah beberapa menit, sang Ayah bertanya kembali,
"Nak..itu burung apa?"
Anaknya menjawab, "Ayah, tadi sudah aku bilang. Itu burung merpati".

Tidak lama kemudian, sang Ayah bertanya kembali, "Burung apa itu?"
Merasa kesal dengan pertanyaan sama yang terus menerus diajukan ayahnya, sang anak mulai marah dan kesal dan menjawab, "Ayah...sudah berkali-kali aku katakan, itu burung merpati, merpati, merpati".

Entah karena sudah pikun atau tidak mendengar, si Ayah bertanya kembali setelah beberapa saat,
"Nak..burung apa itu?"
Anaknya langsung berdiri dan berbicara lebih keras,
"Ayah..berapa kali aku harus menjawab pertanyaan Ayah. Kenapa Ayah terus menanyakan pertanyaan yang sama terus menerus kepadaku. Itu seekor burung merpati!!. Apakah ayah mengerti?"

Tiba-tiba si Ayah berdiri, masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamarnya. Ia lalu mengambil sebuah buku yang sudah ia simpan semenjak anaknya masih kecil.

Ia kemudian membuka sebuah halaman dan memberikan buku tersebut agar si anak membaca halaman tersebut.

Sang anak menerima buku tersebut dan membaca halaman yang diminta ayahnya untuk dilihat. Di halaman itu tertulis tulisan Ayahnya sebagai berikut :

Hari ini anakku berulang tahun yang kelima, aku duduk memangkunya di kursi teras rumah. Tiba-tiba seekor burung merpati hinggap di pepohonan, dan anakku bertanya binatang apa itu sampai sebanyak 23 kali, menanyakan pertanyaan yang sama. Tidak bosan aku menjawabnya berulang-ulang bahwa itu adalah seekor burung merpati. 

Setiap kali ia bertanya pertanyaan yang sama, kurangkulkan tanganku untuk memeluknya penuh dengan kasih sayang dan rasa bahagia setiap kali ia mengajukan pertanyaan tersebut.

Tidak ada perasaan bosan dan marah atas sikapnya. Karena ia adalah anakku yang paling kusayangi di sepanjang hidupku.

Selamat hari ayah untuk ayah saya, ayah anda dan ayah kita semua,