Rabu, 26 Maret 2014

Melepaskan Diri Dari Hal-Hal Yang Membelenggu Untuk Menuju Kebahagiaan dan Kedamaian


"Beberapa dari kita berpikir bahwa dengan bertahan dan berpegangan akan membuat kita menjadi lebih kuat, namun terkadang sebaliknya, kita akan menjadi lebih kuat dengan melepaskan" Herman Hesse

Minggu pagi yang cerah, saya mulai membuat segelas kopi dan menulis rencana mingguan saya mengenai apa yang harus saya lakukan.

Ada perubahan yang sangat besar dalam kehidupan rumah tangga kami dengan hadirnya putri pertama kami. Penggunaan waktu yang berubah, daftar tugas yang bertambah, barang-barang yang bertambah, membuat hari-hari saya menjadi lebih kompleks. Banyak sekali hal yang berubah yang membutuhkan penyesuaian.

Terlebih ketika melihat isi rumah yang berantakan, pikiran saya mulai menggerutu dan merasa 'kelelahan' baik secara fisik maupun mental. Saya sadar bahwa saya harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi ini. Karena jika dibiarkan, masalah ini akan terus mengkonsumsi pikiran dan energi saya dalam waktu yang lama.

Saya mulai menulis bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan ke konsep hidup yang saya jalani yaitu MINIMALIS. Saya harus menyingkirkan hal-hal yang tidak berguna sehingga akan ada ruang yang lebih leluasa untuk saya bisa menjalani hari-hari dengan lebih penuh kedamaian di tengah lahirnya putri kami tercinta. 

Akhirnya saya putuskan untuk di hari Minggu ini yang akan saya lakukan adalah membereskan rumah dan yang terpenting, MEMBUANG SESUATU YANG TIDAK LAGI SAYA BUTUHKAN.

Satu hal yang terlintas dalam benak saya setelah saya membuang ratusan koleksi dvd saya, bahwa selanjutnya saya akan meng'hibahkan' koleksi novel saya kepada seseorang yang memang menyukai novel.

Sejak tahun 1998 saya adalah penggemar berat Agatha Christie dan novel-novel lainnya yang bertemakan thriller, maupun misteri. Saya mempunyai sekitar lima puluh novel dalam bahasa Indonesia maupun asing yang tertata rapi di lemari buku saya.

Saya telah memikirkan untuk memberikannya kepada orang lain, bukan karena saya tidak menyukainya lagi, namun dikarenakan saya ingin menjalani hidup minimalis dan memberikan ruang lebih luas untuk waktu dan ruang di rumah kami. Namun, hal itu tidak pernah terjadi. Karena saya selalu berpikir bahwa saya masih membutuhkan, bahwa terlalu sayang untuk dibuang setelah dikumpulkan, bahwa saya telah terbelenggu olehnya.

Sulit sekali melepaskannya,

Namun, jika demikian, berarti saya tidak komitmen dengan prinsip yang saya pegang. Saya harus tegas dan 'kejam' dalam melakukan ini. Akhirnya, saya hubungi salah satu teman saya di kantor dan menawarkan koleksi novel saya kepadanya. Dengan sangat senang hati, dia menerima tawaran saya. Di keesokan harinya, sebanyak 30 lebih novel tersebut saya berikan.

SAYA TELAH TERBEBAS.

Apakah anda pernah mempunyai pengalaman yang sama? Atau bahkan sedang mengalami situasi yang sama? Adakah sesuatu yang selama ini membelenggu anda? Pekerjaan anda? Pasangan yang selalu menyakiti anda? Barang-barang yang tidak berguna di rumah anda? Foto-foto mantan kekasih anda yang masih anda simpan di hard disk komputer atau album foto anda? Rasa takut? Khawatir? Gelisah? Sudah saatnya anda melepaskan belenggu tersebut,

MELEPASKAN DIRI DARI TRADISI

Keluar dari tradisi lama yang kita pegang teguh sangat sulit. Namun jika anda berpikir 'nothing to loose' dan meyakini bahwa yang akan anda lakukan adalah benar dan tepat, semuanya akan memberikan kelegaan tersendiri. 

Rasanya seperti keluar dari kekhawatiran dan kegelisahan yang tidak beralasan.

BELAJAR MENJADI TIDAK NYAMAN

Saat anda mencoba dengan kebulatan tekad dan keyakinan hati untuk meninggalkan di belakang hal-hal yang membelenggu anda, pasti akan muncul rasa takut dan sedikit menyesal. Namun percayalah,seiring dengan waktu anda akan melupakannya.

BIASAKAN BERBAGI

Belakangan ini saya sering membawa buah-buahan, makanan atau bahkan beberapa kotak susu untuk saya berikan kepada teman saya. Kebetulan rumah saya hanya berjarak beberapa meter dari kantor, saya berpikir, teman-teman saya tidak seberuntung saya dalam hal lokasi dan jarak bekerja, makanya saya ingin berbagi dengan mereka. 

Betapa hal itu sangat membahagiakan dan menambah rasa syukur saya.

Saya tidak akan lupa hari di mana anak saya dilahirkan, banyak sekali ucapan selamat datang dan yang lebih mengejutkan banyaknya kiriman kado dan uang sebagai ucapan selamat bagi puteri kami.

Saya meyakini sepenuh hati bahwa benar, apa yang anda tanam, itulah yang anda tuai.

Saya menjadi semakin bersemangat lagi untuk berbagi apapun yang bisa saya berikan kepada orang lain dengan tujuan agar hidup mereka menjadi lebih baik, lebih bahagia, lebih mudah, atau minimal meringankan permasalahan mereka.

Jadi, tunggu apa lagi?
Apa yang membelenggu anda selama ini? Lepaskanlah.

Apa yang bisa anda berikan kepada orang lain? Berikanlah.

Semoga bermanfaat,

"You will never achieve what you are capable of, if you are too attached to things you are supposed to let go of"

"Anda tidak akan pernah meraih apa yang sebenarnya anda mampu lakukan, jika anda masih terikat kepada sesuatu yang sudah seharusnya anda tingggalkan"