Jumat, 25 April 2014

Keluar Dari Pulau 'Suatu Saat' (Menghilangkan Kebiasaan Menunda-Nunda)


"Anda tidak bisa merubah arah angin, namun anda bisa mengatur layar untuk menyesuaikan"

Alkisah ada sebuah pulau yang sangat indah terletak di tengah-tengah samudera dengan lautnya yang biru dan udaranya yang sejuk. Di pulau itu banyak sekali terdapat keindahan dan kenyamanan yang tidak bisa didapatkan di pulau lain.

Ada orang yang selalu membagi-bagikan uang pada tanggal-tanggal tertentu, ada asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya. Setiap orang dijamin sedemikian rupa. Banyak sekali orang tinggal dan menetap di sana dan mereka sangat menikmati tinggal di sana untuk waktu yang lama.

Pulau itu dinamakan pulau 'suatu saat'.

Kenapa dinamakan pulau 'suatu saat'? Karena hampir semua orang yang tinggal di sana, saat ditanya kapan mereka akan meninggalkan pulau itu untuk pergi mengarungi lautan luas dan mencari pulau baru, mereka selalu menjawab, 'suatu saat'.

Mereka sebenarnya ingin keluar dari pulau itu, karena dalam hati kecil mereka, mereka merasa bahwa ada sesuatu yang salah, tapi entah kenapa, mereka sepertinya hanya memikirkannya,tidak bisa mengambil tindakan. Mereka terlalu takut untuk memulai.

Hingga akhirnya tibalah suatu bencana yang tidak diduga datang. 

Sebuah badai besar datang, angin kencang disertai ombak tinggi menyapu pulau itu di suatu malam yang tenang di saat penghuni pulau itu tertidur lelap. Ketika peristiwa itu terjadi, semua orang panik, berlarian kesana kemari mencari perlindungan. Namun, semua sudah terlambat, mereka semua binasa.

Satu hal yang mereka tidak lakukan,
MEREKA TIDAK MENDENGARKAN DAN MELAKUKAN APA YANG HATI MEREKA SELALU BISIKKAN SETIAP HARI.
Seharusnya mereka bisa mempersiapkan kemungkinan itu dengan membuat perahu dan berlayar mencari tempat baru.

Sahabatku,
Apakah kita bisa memetik sebuah pesan penting dari cerita di atas?

Terlepas sebaik apapun dan senyaman apapun kondisi dan situasi yang anda rasakan saat ini, sudah saatnya kita berpikir untuk mempersiapkan sesuatu jika kemungkinan terburuk terjadi.

Mungkin anda dan saya saat ini sedang nyaman dan asyik bekerja di sebuah perusahaan dan dijamin dalam segala hal.
Namun, siapa yang tahu tentang masa depan perusahaan anda? Bisa saja tiba-tiba anda dipecat tanpa alasan jelas? Bisa saja anda diminta mengundurkan diri? Bisa saja perusahaan anda dibeli oleh perusahaan lain dan manajemen memutuskan merombak seluruh karyawannya. Itu semua bisa terjadi, dan kita sudah merasakan dan menyaksikan hal itu.

Mungkin anda dan saya saat ini dalam kondisi prima dan sehat dan mampu bekerja keras. Namun, apakah ada yang tahu tiba-tiba saja kita divonis penyakit mematikan? 

Mungkin anda seorang pengusaha yang sedang memperoleh laba yang menguntungkan dari usaha anda. Namun, apakah ada yang tahu jika tiba-tiba tempat usaha anda digusur? tidak disewakan lagi oleh pemiliknya? Anda ditinggalkan pelanggan anda?

Mungkin anda sekarang sedang dimadu kasih, menikmati keindahan cinta dan kebahagiaan yang baru tumbuh. Namun, apakah ada yang tahu jika tiba-tiba saja anda diduakan dan dikhianati?

Saya bukannya berpikir pesimis atau berlebihan. Saya selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan menjaga kita, dan kita semua baik-baik saja. Namun, setidaknya kita memiliki rencana untuk keluar dari pulau tersebut.

Dari sekarang, bukan nanti saat semua terlambat,

Apa yang bisa anda siapkan saat ini?

Apa yang selama ini anda tunda-tunda?

Apakah ada tindakan kecil yang bisa saya lakukan saat ini?

Apakah saya akan berkomitmen untuk melakukan tindakan itu dengan konsisten sampai berhasil?

Jika saya terus melakukan hal ini, perubahan apa yang akan saya dapatkan?

Siapa yang bisa membantu dan mendukung saya?

Dalam hal apa saja saya harus mempersiapkan diri?

Tidak ada kata terlambat,

Mari kita mulai membangun perahu kecil kita sekarang juga, dengan mengumpulkan kayu sedikit demi sedikit untuk membangunnya.

Bergabunglah dengan kami dalam komunitas become legendary,

Kita akan membuat cerita kehidupan kita layak untuk diceritakan. Tidak musnah dan dihempaskan begitu saja oleh badai,

Salam hangat,