Rabu, 22 Oktober 2014

Lima Pertanyaan Penting Yang Harus Anda Ajukan Setelah Kandas Dalam Suatu Hubungan



Aku sudah mulai lupa
Saat pertama rasakan lara
Oleh harapan yang pupus
Hingga hati cedera serius

Terima kasih kalian
Barisan para mantan
Dan semua yang pergi
Tanpa sempat aku miliki
Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku semakin terlatih

Begini rasanya terlatih patah hati
Hadapi getirnya terlatih disakiti
Bertepuk sebelah tangan (sudah biasa)
Ditinggal tanpa alasan (sudah biasa)
Penuh luka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi

Endank Soekamti-Barisan Para Mantan

Saya tertarik dalam mengamati bagaimana manusia menjalin hubungan percintaan. Terlebih setelah saya menikah, saya lebih leluasa mengamati dan memberi masukan kepada teman-teman saya atau orang yang saya kenal, atau bahkan anda yang membaca tulisan ini tentang bagaimana caranya agar bisa tetap kuat dan tegar dalam menghadapi patah hati atau kekecewaan pasca kegagalan dalam menjalin suatu hubungan.

Lebih mengejutkan, statistik menunjukkan bahwa satu dari tiga pernikahan berakhir dalam perceraian. Sebuah perceraian bisa terjadi akibat gagalnya dalam membina sebuah hubungan pernikahan. 

saya mencoba menulis ini untuk menjadi acuan mengenai apa yang harus anda lakukan pasca peristiwa tersebut.

Atau bagi anda yang belum menikah dan sedang mengalami kekecewaan, kegagalan dan frustasi oleh cinta, berikut adalah beberapa pertanyaan terbaik yang mesti anda ajukan pada diri anda, sehingga anda akan menemukan kejelasan dan kejernihan pikiran dan mengobati kekecewaan anda.

Mengajukan pertanyaan yang tepat akan memberikan anda jawaban yang tepat juga, sehingga anda akan memiliki cara pandang baru, bahwa sebenarnya kegagalan dalam menjalin suatu hubungan merupakan hal yang biasa terjadi. Dan, jika memang hal itu terjadi kepada anda saat ini, berikut daftar pertanyaannya,

1.Apa yang paling penting, yang terpenting dalam kehidupan saya?

Dengan menjawab pertanyaan ini, anda akan melakukan evaluasi mendalam tentang hal-hal apa saja yang paling penting dalam hidup anda. 

Anda akan menemukan bahwa dirinya (mantan pasangan anda) hanyalah bagian kecil dalam kehidupan anda yang hadir dan mampir dalam hati dan kenangan anda. 

Ada banyak hal penting lainnya yang harus anda pikirkan. Kesehatan anda, keluarga yang menyayangi anda, masa depan anda, waktu anda dan impian-impian anda.

Lepaskanlah, yang terjadi biarkanlah terjadi. Tuhan tahu siapa yang terbaik bagi anda dan apa yang terbaik bagi anda di masa depan. Anda tidak perlu mengkhawatirkannya.

2. Kenapa tiba-tiba saya berhenti mencintainya?

Jika memang anda yang menjadi pemicu kandasnya hubungan ini, tanyakanlah dan jawablah dengan jujur, kenapa anda tiba-tiba berhenti mencintainya. 

Apakah karena anda berharap sesuatu yang tidak bisa ia penuhi? Apakah karena ada orang lain yang lebih baik dari dia? Apakah karena ada perbedaan prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan? Apakah karena egoisme masing-masing dan kerasnya pemikiran masing-masing yang saling menuntut satu sama lain? 

Tidak ada akibat tanpa sebab. Saya yakin, anda akan menemukan jawabannya. Sekali anda menemukan jawabannya, anda akan merasa lebih baik dan bisa mengambil tindakan yang lebih tepat dalam menghadapi peristiwa yang anda hadapi.

3. Kenapa dia tiba-tiba berhenti mencintai saya?

Jika memang dia yang meminta mengakhiri hubungan. Tanyakan kepadanya kenapa ia tiba-tiba berhenti mencintai dan menyayangi anda. Kebanyakan, orang tidak mau berkata jujur. Tapi tanyakan saja agar anda mendapatkan gambaran.

Jika anda kurang puas, tanyakan kepada diri anda sendiri. Kenapa ia tiba-tiba berubah? Apakah karena sikap anda? Apakah karena memang dia seorang bajingan? Apakah karena ada pihak ketiga? 

Temukan jawabannya. Anda akan merasa beruntung justru jika menemukan jawaban bahwa ternyata dia memutuskan anda karena dia tertarik wanita atau pria lain. Anda telah diselamatkan dari seorang yang tidak setia kepada anda.

Namun, jangan berhenti di situ, tanyakan, kenapa dia lebih memilih dia? Apakah karena lebih cantik?Lebih tampan? Lebih perhatian? Menemukan jawaban ini akan memberi anda motivasi untuk menjadikan anda lebih baik lagi dan mendapatkan sosok pengganti yang lebih menyayangi anda.

4.Apa makna cinta yang sebenarnya?

Tanyakan kembali dengan tulus. Apa itu cinta? Ini adalah pertanyaan kunci. Jawaban anda akan menentukan bagaimana anda memandang sebuah hubungan dan cinta? 

Bagi saya, pemahaman cinta yang terbaik saya dapatkan adalah pada saat-saat sebelum saya menikahi isteri saya.

Saya menemukan bahwa makna cinta adalah sebuah ‘kata kerja’ bukan ‘kata benda’. Jadi anda harus melakukan sesuatu agar cinta itu bisa tumbuh. 

Anda harus bertindak, anda harus memberi, sehingga cinta itu bisa anda rasakan. Cinta bukanlah mengenai berharap suatu timbal balik dari pasangan anda. Inilah makna cinta yang tertinggi. 

Jika anda masih memandang cinta sebagai kata benda, saya yakin, sakit yang anda rasakan pasti sangatlah berat, karena anda berharap sesuatu. Namun, jika anda memandangnya sebagai sesuatu yang anda lakukan dan berikan tanpa syarat, seandainya pasangan anda tidak memberikan kembali kepada anda, anda akan melepaskannya tanpa terbebani apapun.

Butuh kematangan dan pengalaman panjang untuk bisa sampai kepada titik pemahaman ini..

5.Apa yang terbaik yang harus kulakukan saat ini?

Apa yang terbaik yang harus kulakukan saat ini? 
Apakah aku akan terus terpuruk? 
Menyesalinya? 
Melakukan hal-hal bodoh dan konyol? 
Mengurung diri? 
Atau aku bisa melanjutkan hidupku dengan mencari dan membuka peluang baru? 
Atau bahkan mungkinkah aku bisa memaafkan dan meminta maaf jika memang aku atau dia yang bersalah? 
Mungkinkah kita bersatu lagi dan memulai lagi dari awal? Semua kemungkinan pasti ada dan bisa terjadi..

Sahabatku, pengalaman akan memberi anda kekuatan dan pemahaman lebih dalam tentang cinta. Bagi mereka yang kaya dengan pengalaman kebahagiaan, kedukaan, kekecewaan, mereka lebih memahami makna cinta yang sesungguhnya.

Kandasnya suatu hubungan hanyalah sebuah peristiwa. Jangan terpuruk karenanya. Lanjutkan hidup anda dengan optimisme dan keyakinan.

Semoga menginspirasi,