Senin, 14 Mei 2012

Kenapa Kita Selalu Gagal Saat Ingin Berubah


“Change before you have to” Jack Welch

“Berubahlah sebelum kamu harus berubah” Jack Welch


Perubahan.

Satu hal yang pasti terjadi dalam kehidupan kita. Dalam seluruh aspek. Mereka yang tidak siap dengan perubahan, akan menanggung akibatnya tergilas oleh perubahan itu. Saya sudah merasakan dan melihatnya.

Kita sangat ingin berubah, saya ingin berubah. Tapi kenapa begitu sulit? Menghilangkan kebiasaan menunda-nunda, memulai olahraga, berhenti merokok, mulai berinvestasi, berganti pekerjaan, hidup lebih jujur, lebih sabar. Kenapa semua begitu sulit…

Kita pernah merasakan keberhasilan dan kegagalan dalam merubah diri kita. Pertanyaan saya, apa yang bisa kita ambil pelajaran dari yang telah berhasil kita raih? Dan bagaimana agar perubahan itu langgeng dan berhasil…

Kesimpulan saya sebagai berikut. 
Kenapa perubahan selalu gagal..

1. Kita ingin berubah sekaligus dalam banyak hal
Secara logika, mudah sekali merencanakan perubahan secara dramatis dalam segala banyak hal. Kesehatan, keuangan, waktu, keuangan. Namun pada kenyataannya yang saya alami, yang kita bisa lakukan adalah melakukan perubahan satu-persatu. Mana yang ingin kita rubah terlebih dahulu. Saya tidak tahu dengan anda, namun dari pengalaman saya, perubahan memang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Seperti prinsip dalam memanen padi, kita harus melakukan segala langkah satu-persatu, mulai dari menanam, merawat, memupuki sampai akhhirnya kita akan memanen hasil perubahan yang kita lakukan.

2. Kita ingin berubah dalam bobot yang lebih besar
Ambil contoh misal berolahraga. Saya ingin merubah pola hidup saya dengan melakukan jogging di pagi hari setiap 3x seminggu selama 1 jam masing-masing hari. Jelas, ini adalah batu sandungan besar jika saya sebelumnya tidak pernah berolahraga sama sekali. Atau saya memutuskan untuk berhenti total merokok. Perubahan hanya berhasil jika dilakukan sedikit demi sedikit. Kita bisa memulainya dengan melakukan jogging 5 menit, menabung hanya 100.000/bulan atau perubahan apapun dengan sedikit demi sedikit.

3.Kita memberi banyak peluang untuk gagal
Mencoba diet? Tapi kulkas anda dipenuhi makanan yang akan menggalkan niat diet anda. Mencoba hemat? Tapi dalam waktu senggang anda habiskan pergi ke mall atau pusat perbelanjaan.

Demikianlah pengalaman saya, namun..satu hal pasti dari pengalaman saya, kita bisa melawan ketiga penghambat perubahan di atas. Ada satu prinsip ideal yang saya pelajari dalam kehidupan saya. Yaitu prinsip KOMITMEN atau KEPUTUSAN SEJATI.

Ada perbedaan besar antara orang yang ‘menginginkan’ berubah dengan ‘berkomitmen’ untuk berubah. 

Kita harus mendesak diri kita untuk menciptakan perasaan ‘HARUS’. Lalu setelah kita memutuskan akan berubah, kita harus memegang kuat-kuat komitmen tersebut. Suka atau tidak, enak atau tidak, kita akan bertahan…

Kita yang harus menjadi pusat perubahan itu sendiri, jangan mengharapkan orang lain untuk merubah kita, lalu kita yakinkan bahwa kita harus berubah dan terakhir, jalani perubahan kita dengan konsisten. 

KONSISTENSI adalah kuncinya..

KOMITMEN TERHADAP JANJI YANG KITA BUAT UNTUK KITA SENDIRI.

Pelan-pelan, di saat kita memenuhi janji atas diri kita sendiri, rasa percaya diri kita mulai meningkat, semakin hari semakin kuat…

Semoga kita semua bisa menjalankan komitmen-komitmen kita dengan penuh kesungguhan,

Salam hangat,

MAN JADDA WAJADA

Salam hangat dan peluk,